TULUNGAGUNG – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di terminal Gayatri Tulungagung di gelar Operasi gabungan Inspeksi Keselamatan (ramp check) angkutan umum, Kamis (14/12/2022).
Ramp check tersebut dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan angkutan umum yang beroperasi Antar kota dalam provinsi (AKDP), antar kota antar provinsi (AKAP), maupun bus kota.
Kabid Keselamatan Jalan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, Wijanarko mengatakan, bahwa pelaksanaan rampcheck bus tersebut dilakukan berdasarkan rapat bersama Polda Jatim Lantas yang sesuai dengan surat dari Dirgen Perhubungan Darat. Intinya dijelaskan pada surat tersebut bahwa seluruh angkutan umum disyaratkan untuk memberikan kenyamanan bagi para penumpang menjelang hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Jadi disyaratkan untuk memberikan rasa aman, nyaman, lancar dan terkendali kepada masyarakat,”kata Wijanarko, (14/12).
Dengan demikian, Wijanarko menyampaikan, bahwa adanya rampcheck tersebut dimaksudkan untuk menghindari kecelakaan bus yang beroperasi, baik itu AKDP, AKAP, maupun bus kota. Menurutnya, usai dilakukannya rampcheck di Terminal Gayatri tersebut, armada yang beroperasi saat ini dinilai mencukupi untuk melayani calon penumpang yang akan bepergian ke luar kota maupun luar provinsi.
“Kita tiap hari juga melakukan pengecekan, dan memang kendaraan disini sudah layak semua,” tutupnya.
Sementara itu, Kanit Kamsel Polres Tulungagung, Ipda Kikis Agus Dwi Husodo menjelaskan, bahwa pengecekan yang dilakukan meliputi syarat administrasi seperti kelengkapan surat-surat. Selain itu, pemenuhan syarat teknis juga tak luput dari pengecekan, seperti fungsi lampu kendaraan, wiper, kaca, rem, kondisi ban, dan sebagainya.
“Kita memberikan himbauan, khususnya kendaraan yang keluar kota untuk selalu beretika dalam berkendara dan mematuhi rambu-ramu lalu lintas untuk keselamatan,” ujar Ipda Kikis Agus Dwi Husodo.
Demi mengantisipasi adanya penumpukan kendaraan di jalan menjelang Nataru, pihaknya mengaku akan membuat rekayasa jalan. Kikis memaparkan, bahwa pengalihan arus akan ditempatkan di dua titik, yakni di Ngujang dan di Perempatan Gelduk. Apabila terjadi penumpukan dari arah utara, maka arus lalu lintas akan dialihkan ke timur yakni ke arah Blitar, kalau dari arah selatan yakni Tulungagung tidak diperbolehkan belok ke arah timur, melainkan ke arah utara yakni Kediri.
“Sedangkan, untuk di Gelduk ada pengalihan arus diarahkan ke Gor Lembu Peteng. Tapi ada pengecualian, kalau untuk warga sekitar Gor tersebut maka diperbolehkan lewat,” paparnya.
Di tempat yang sama, Kasi P2M Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tulungagung, Suroso menyampaikan, bahwa saat pelaksanaan rampcheck di Terminal Gayatri Tulungagung telah mendapati 15 orang untuk dicek apakah positif memakai obat-obat an terlarang atau tidak. Hasilnya, dari 15 orang tersebut yang merupakan sopir bus mendapati hasil negatif semua.
“Kami utamakan yang dicek itu supir baik supir antar kota ataupun Provinsi, karena sebagai pengendali dari kendaraan angkutan,” tuturnya.
Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh supir bus baik bus antar kota maupun Provinsi untuk mendukung terlaksananya keselamatan arus mudik Nataru dengan tidak mengkonsumsi atau menyalahgunakan obat-obatan terlarang.
“Untuk seluruh supir bus kami himbau agar tidak mengonsumsi dan menyalahgunakan narkoba. Kalau vitamin tidak apa-apa,” pungkasnya. (ain/zaq)