KABUPATEN BLITAR – Kondisi pandemi yang mulai melandai membuat kunjungan wisata ke beberapa obyek wisata di Blitar makin ramai. Seperti terlihat di Pantai Serang, Kecamatan panggungrejo, yang menggelar peringatan 1 Muharam atau 1 Suro, yakni prosesi budaya Larung Sesaji yang digelar kemarin (31/7).
Euforia wisatawan pun memuncak. Bahkan jumlahnya pun lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Tokoh masyarakat Desa Serang, Raban Yuwono mengatakan, bahwa tradisi ini memang selalu dilaksanakan tiap tahun. Ini sebagai wujud rasa syukur atas segala anugerah dari Sang Pencipta. Upacara Larung Sesaji ini juga untuk tolak bala, sehingga wilayah pesisir selatan Bumi Penataran dan sekitarnya tetap dilindungi.
“Dibanding tahun lalu (2021, Red), tahun ini jauh lebih ramai. Ribuan warga yang menyaksikan. Semoga makna dari pelaksanaan tradisi ini dapat diterima secara keseluruhan oleh wisatawan,” ujar Raban Yuwono, sekaligus penggiat seni mocopat itu.
Untuk diketahui, tradisi larung ini dilaksanakan sekali tiap tahunnya. Kegiatan ini identik dengan adanya dua tumpeng raksasa. Isinya, berbagai macam hasil bumi, seperti sayur mayur, buah, hingga nasi. Kedua tumpeng lanang (laki-laki) dan wadon (perempuan) ini selanjutnya didoakan terlebih dulu. Lalu, ditenggelamkan di tengah lautan menggunakan perahu milik nelayan setempat.
Nah, sebelum itu ada sejumlah tahapan yang dilakukan. Hampir sama dengan tahun sebelumnya, larung sesaji diawali dengan pembacaan doa atau ujub. Sesi ini dipimpin langsung oleh Raban.
“Kami bersama tokoh desa atau sesepuh, berharap mendapat hasil baik, tidak ada kendala, dan dihindarkan dari musibah,” ungkapnya.
Salah seorang wisatawan asal Kecamatan Ponggok, Suci Ayunda mengatakan, bersama keluarga sengaja melancong ke Bumi Penataran untuk melihat tradisi turun-temurun itu. Sebelumnya, pada 2019 lalu, dia sempat menyaksikan. Saat itu, jumlah penontonnya sangat banyak. Sehingga, tak leluasa menyaksikan rangkaian prosesi.
Sementara pada pelaksanaan tahun ini, ujar Suci, bahwa antusiasme masyarakat tidak lebih banyak jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. Namun, apabila melihat tahun lalu, wisatawan tahun ini jauh lebih banyak. Ini lantaran kasus Covid-19 yang sudah melandai.
“Tadi sudah ada banyak yang lepas masker. Sudah booster kali, ya. Tapi memang tahun ini banyak dari pada yang kemarin, sepi,” tandasnya. (luk/ady).