TULUNGAGUNG – Ribuan warga yang sudah menjalani vaksin dosis I ditetapkan sebagai sasaran drop out. Lantaran belum menjalani vaksin Covid-19 dosis II selama rentang 6 bulan. Bahkan, sebagian harus mengulang dari awal.
“Ada (yang harus mengulang, Red). Namun detailnya, kami masih menunggu update data dari Kemenkes. Karena, aplikasi satu data vaksinasi milik Kemenkes belum mengakomodasi sasaran drop out,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rochmad, kemarin (23/2).
Dia memprediksi, dari 16 persen selisih antara realisasi dosis I (tercapai 86 persen) dan dosis II (tercapai 70 persen), 10 persen di antaranya masuk kategori drop out. Sedangkan, sisanya yaitu 6 persen merupakan sasaran yang sudah waktunya menjalani suntikan dosis kedua.
“Itu masih perkiraan kami. Karena kalau sekarang untuk memastikan harus cek satu persatu,” terangnya.
Mantan Wakil Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung ini mengatakan, dalam ketentuan dari Kemenkes Nomor SR.02.06/II/921/2022, sasaran yang mengalami drop out atau belum mendapatkan vaksin dosis II dalam waktu lebih dari 6 bulan harus mengulang vaksinasi primer.
Adapun pelaksanaan vaksinasi ulang tersebut dapat menggunakan platform yang berbeda dari vaksin semula.
Kemudian, bagi sasaran yang mengalami drop out dalam rentang waktu kurang dari 6 bulan dapat diberikan vaksin dosis II dengan platform yang berbeda sesuai ketersediaan di masing-masing daerah.
“Kami tak tinggal diam. Kami berupaya genjot tanggungan vaksinasi dosis II untuk mengurangi sasaran drop out. Selain itu, kami juga fokus ke booster untuk pengendalian pandemi ini,” tuturnya.
Pengulangan ini penting. Karena, seseorang yang tidak kunjung mendapat dosis kedua setelah 6 bulan menerima dosis pertama, disebutkan berpengaruh terhadap efikasi vaksin yang diterima sebelumnya. Efikasi vaksin adalah tingkat kemanjuran vaksin dalam melawan suatu penyakit pada orang yang sudah divaksinasi saat tahap uji klinis.
“Jadi, demi mendapatkan efikasi yang semestinya, oleh Kemenkes diminta untuk mengulang vaksinasi dosis pertamanya. Apalagi, kasus Covid-19 kebanyakan dialami mereka yang belum vaksinasi lengkap. Untuk itu, bagi yang belum vaksin diharapkan segera menjalaninya,” tandasnya. (lil/c1/din)