TULUNGAGUNG– Meskipun sosok pembunuh Bagus Prasetya Lazuardi sudah ketahuan, pekerjaan rumah kepolisian belum tuntas. Bahkan, setelah terungkapnya lelaki berinisial IZ, kemarin (17/4) polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah pelaku di Jalan Kyai Tamin Gang 1, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Pada pukul 12.45 WIB, sebanyak kurang lebih 15 petugas polisi langsung memasuki rumah pelaku yang masuk dalam lingkungan RT 001/RW 006 tersebut. Sayang, para awak media tidak diperkenankan ikut masuk dalam olah TKP tersebut.
Olah TKP di rumah yang diketahui dimiliki oleh DS, ibu dari IZ tersebut, berlangsung kurang lebih 1 jam. Petugas tampak beberapa kali mengeluarkan tanda nomor dan panah bertuliskan “identifikasi” di sana. Informasi yang diterima di lokasi, kepolisian sudah mendatangi rumah itu sebanyak tiga kali. Jumat untuk menangkap IZ yang diketahui tinggal di sana bersama ibunya, Sabtu saat rekonstruksi, dan kemarin untuk olah TKP lagi.
Pukul 14.37 WIB, polisi membubarkan diri dari lokasi dengan beberapa kantong berisi barang bukti seperti dokumen, buku tabungan, dan beberapa baju dari dua rumah tersebut. Sayangnya, tidak satu pun petugas dari rombongan tersebut berkenan memberikan pernyataan. Termasuk juga Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto yang dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp. “Tunggu rilisnya ya, terima kasih,” singkat dia.
Namun, sebelum IZ dilakukan penangkapan, dia masih sempat melayat ke rumah duka bersama sang istri dan anak tirinya, TS, yang tidak lain pacar Bagus. Direskrimum Polda Jatim Kombespol Totok Suharyanto menduga, kunjungan itu adalah bagian dari alibi yang dibuat tersangka sehingga IZ tidak akan dikira sebagai pelaku pembunuhan. “Yang bersangkutan berusaha bersikap normal sebagai orang tua dari pacar korban,” kata perwira dengan tiga melati di pundak itu.
Dia menambahkan, tersangka memang cukup rapi menyembunyikan aksi kejinya ini. Sedangkan IZ juga tidak menunjukkan sikap kooperatif setelah ditangkap. Bahkan, dia tidak mau banyak berbicara kepada penyidik. “Oleh karena itu, kami perlu waktu untuk mencari alat bukti yang menguatkan,” ungkapnya.
Totok mengungkap upaya itu salah satunya dengan menggeledah rumah tersangka. Juga, melakukan rekonstruksi di lokasi penemuan mayat. Dengan harapan ada temuan petunjuk baru pada olah TKP yang dilakukannya kemarin.
Lalu, adanya palu yang disita dari rumah tersangka karena diduga berkaitan dengan pembunuhan, dia memilih enggan berkomentar. Totok menyatakan, semua temuan masih didalami penyidik. “Mohon waktu agar pemeriksaan selesai dulu. Ada waktunya nanti pasti kami sampaikan secara detail perkaranya,” kata polisi yang pernah menjadi Kapolres Malang Kota tersebut.
Sedangkan saat disinggung perihal motif pelaku dalam membunuh korban, diduga karena kecemburuan. IZ selama ini disebut menaruh hati kepada anak tirinya, TS. Namun, Totok tidak menampiknya ketika dikonfirmasi, dia juga tidak langsung membenarkannya.(jar/c1/rka)