Trenggalek – Masih banyak potensi kelautan yang belum tergarap maksimal, salah satunya rumput laut. Padahal, tanaman ini menyimpan nilai ekonomis tinggi karena laku di pasaran dalam dan luar negeri.
Hal tersebut diutarakan Kepala Instalasi Budidaya Laut (IBL) Prigi, Arif Sisbiantoro, saat menerima kunjungan Direktur Jawa Pos Radar Tulungagung Aris Sudanang kemarin (11/1). Menurut dia, sampai saat ini masih mematangkan perencanaan untuk pembudidayaan bibit rumput laut untuk tahun ini. Mengingat, hal ini belum sepenuhnya tergarap maksimal. “Saya rasa, rumput laut perlu digencarkan pembudidayaannya. Karena selama ini hanya di lokasi-lokasi tertentu yang ditanami,” katanya.
Pria kelahiran Surabaya ini menambahkan, rumput laut saat ini hanya dibudidayakan di wilayah Malang selatan. Padahal, tanaman serupa juga bisa dibudidayakan di berbagai pesisir, meskipun ada beberapa hal yang disyaratkan agar pertumbuhannya maksimal. “Hal inilah yang saya tangkap untuk mendiversifikasi usaha yang dijalankan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur. Apalagi, kami juga dibebani untuk menyetor pendapatan asli daerah (PAD) secara rutin,” tambahnya.
Arif -sapaan akrabnya- melanjutkan, ke depan pihaknya akan lebih berkonsentrasi untuk menyediakan bibit rumput laut. Dengan begitu, setiap orang di Jawa Timur yang ingin berkecimpung di bisnis rumput laut tidak perlu jauh-jauh mencari hingga Pulau Karimunjawa di Jepara, Jawa Tengah. “Kami pun sudah mendapatkan lokasi di sekitar Teluk Prigi yang representatif untuk pembibitan. Meskipun tidak begitu luas, tapi itu cukup. Dalam hal ini, kami pun melibatkan pokdarwis untuk pencarian lokasi terbaik,” ungkapnya.
Diskusi pun semakin gayeng ketika Direktur Jawa Pos Radar Tulungagung Aris Sudanang dan General Manager Andrian Sunaryo diajak melihat proses pembudidayaan udang tambak atau Vaname. Baik itu yang berada dalam ruangan dengan bak beton maupun luar ruangan dalam bentuk kolam. Sedangkan untuk bibit kerapu baru akan diproses pada Maret mendatang.(*/c1/rka)