TULUNGAGUNG – Dalam perjalanan menuju tangga presiden 2024, Abdul Muhaimin Iskandar perlu mendulang banyak suara. Salah satu langkahnya dengan safari politik dengan sowan kepadan para kiai-kiai yang ada di Tulungagung.
Setelah Duhur pengurus dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikmas Melathen yang berada di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, terlihat sibuk berlalu lalang bersiap diri karena kedatangan tamu besar kemarin (7/3). Bahkan sebuah terop dan kursi plastik telah tertata sejak pagi di halaman ponpes dan rumah pemilik pondok yakni Hadi Muhammad Mahfuzh.

Ternyata mereka menjamu seorang politisi ibu kta dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bakal maju dalam pemilihan presiden mendatang. Tidak lain yaitu sang ketua umum, yakni Abdul Muhaimin Iskandar atau yang dikenal Cak Imin. Kedatangannya ke ponpes asuhan Gus Hadi ini untuk meminta restu dalam pencalonannya mengikuti pemilihan presiden.
“Kedatangan saya ini merupakan bagian dari safari politik di Jawa Timur (Jatim). Berawal dari Sidoarjo, kemudian ke Jombang, Pacitan, Ngawi, Madiun, Trenggalek, Tulungagung, Kediri dan terakhir di Surabaya,” ujar Cak Imin yang ditemui di Ponpes Al-Hikmah.
Rute safari politik di Jatim ini dilaluinya selama tujuh hari sejak Jumat (4/3) lalu yang dimulai dari Sidoarjo. Dalam safarinya ini tentu Cak Imin berniat untuk meminta restu kepada para kiai guna didukung dan didoakan mempersiapkan pemilihan presiden 2024 nanti. Selain kunjungan ke kiai, Cak Imin juga sempat berkunjung ke makam seniman musik yaitu Didi Kempot yang berada di Kabupaten Ngawi, Sabtu (5/3).
Kunjungannya ke Kota Marmer ini terdapat lima tempat yang dihadiri Cak Imin dalam safari politiknya. Selain ponpes Al-Hikmah, dia juga datang ke Ponpes Al Istighotsah di Kelurahan Kutoanyar, milik Kiai Ihsan Durori. Lalu ke Ponpes Menara di Desa Mangunsari, bergeser ke Ponpes Hidayatullah Mubtadiin. Kunjungan terakhir menghadiri deklarasi bersama Paguyuban Peternak Ikan di Desa Sambijajar, Kecamatan Sumbergempol.
Pria yang juga akrab disapa Gus Muhaimin ini memantabkan diri untuk maju di kursi kepresidenan pada 2024 nanti, dengan modal 10 persen suara saat pemilihan legislatif tahun 2019 lalu. Dia juga akan meminta dukungan ke partai-partai hingga suara para pengurus di organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Agar dapat mendapatkan suara yang lebih besar lagi.
“Saya masih berkomunikasi dengan partai-partai, mohon doanya bisa lancar. Tapi kalau soal kiai alhamdulillah solid, alhamdulillah para kiai muda dan gus-gus mulai Ploso, Lirboyo, Jombang, Madura, Lamongan, Pantura, Sidogiri hingga Langitan semua sudah jadi satu,” ungkap Gus Muhaimin.
Pria 55 tahun ini tidak terlalu menanggapi serius perihal survei yang menyatakan jika dia tidak masuk tiga besar dalam tingkat elektabilitas. Gus Muhaimin hanya menanggapi bila hasil itu tergantung dari pembuat survei. Namun kini pihaknya telah memulai mengumpulkan pundi-pundi suara NU mulai di Jatim, bahkan hasilnya, dapat dilihat survei suaranya pada April nanti.
Prosesnya untuk mendulang suara baru saja dimulai sebulan lalu, sehingga belum terlihat pada catatan survei. Menurutnya survei itu bisa saja bersifat kurang kompeten, apalagi bila tertutup. Gus Muhaimin juga mencontohkan seperti ada sepuluh nama yang diajukan pada suatu survei itu, namun namanya tidak ada. Bila survei yang sifatnya terbuka, dia menyatakan namanya masuk dalam tiga besar.
Kini Gus Muhaimin masih fokus untuk safari politik di kota-kota yang ada di pulau Jawa. Namun dalam waktu dekat ini masih seputar Jatim saja. Sedangkan untuk safari ke luar pulau Jawa, dia merencanakan setelah Hari Raya Idul Fitri.
“Saya meminta Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Dewan Pengurus Cabang (DPC) hingga para kader NU bergerak untuk meyakinkan masyarakat. Khususnya para kiai, aktivis NU dan PKB juga ikut bergerak. Alhamudulillah Jatim luar biasa,” terangnya. (*/din)