TULUNGAGUNG – Para penumpang bus Harapan Jaya yang mengalami kecelakaan dengan kereta api (KA) Dhoho sempat berdoa bersama saat kejadian. Berdoa dipimpin kondektur bus sebelum mengetahui bahwa bus yang ditumpangi akan tertabrak oleh kereta.
Menurut informasi, para rombongan karyawan yang akan berwisata ini rencananya berkumpul sekitar 04.30 WIB pada Minggu (27/2) di depan toko plastik tempatnya bekerja. Tak ada wajah gelisah dari para penumpang, yang ada wajah kegembiraan karena akan berwisata.
Salah satu korban selamat kecelakaan maut itu, Nila Himatasari menjelaskan, sebelum kejadian tak terlihat lampu tanda ada kereta api dari selatan karena posisinya di sebelah utara. Sebelumnya juga tak terdengar suara klakson KA, karena di dalam bus masih terdengar keras suara musik dangdut yang saat itu diputar. Suara kereta baru terdengar jelas saat sudah dekat dan akan menabrak bus yang ditumpanginya.
Perempuan 28 tahun ini melanjutkan, ketika tahu bahwa akan terjadi kecelakaan dengan kereta, kondektur bus seketika mematikan lagu dan memimpin para penumpang untuk berdoa bersama. Tak lama berselang, hanya dalam hitungan detik kejadian berlangsung dan tak dapat dielakkan.
“Saat kondektur memimpin para penumpang untuk berdoa, saya merunduk dan berdoa. Kereta sudah sangat dekat dalam waktu sangat cepat. Dalam keadaan itu, saya tidak bisa mengingat jelasnya bagaimana karena momen yang terjadi sangatlah cepat, yang teringat saya dan penumpang lainnya terpelanting saling bertumpukan,” katanya.
Warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman ini mengatakan, sebelum berangkat sudah berniat untuk duduk di kursi bus paling belakang. “Namun setelah naik tidak tahu kenapa berubah pikiran dan memilih tempat duduk nomor empat dari depan sebelah kiri. Tempat duduk saya isi dua orang dan saya isi dengan adik saya,” ungkapnya.
Nila melanjutkan, setelah kejadian terlihat teman satu kerjaannya dalam kondisi yang masih syok. Dia juga melihat beberapa teman yang meregang nyawa. Itu membuat rasa trauma yang masih terasa hingga tidak bisa tidur sampai sekarang. “Yang paling parah adalah penumpang yang duduk di bagian belakang, karena mungkin yang mendapat hantaman paling keras adalah di belakang,” pungkasnya. (mg1/c1/din)