KANIGORO, Radar Blitar – Kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) vaksin Astrazaneca menghantui sebagian sasaran, khususnya orang lanjut usia (lansia). Padahal, dari pengamatan tenaga kesehatan efek pascavaksin pada lansia justru lebih ringan ketimbang sasaran lain.
Progres vaksinasi untuk lansia di Kabupaten Blitar kini berkisar diangka 30 persen. Setidaknya untuk bisa masuk level 2 PPKM, capaian lansia yang sudah divaksin harus mencapai 40 persen.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati menegaskan, informasi mengenai efek vaksin Astrazeneca yang dinilai cukup berat, membuat sebagian sasaran enggan untuk datang vaksinasi ke kantor desa.
“Orang-orang tua khususnya, mereka tanya kanan kiri dulu vaksin jenis apa yang disuntikkan. Kalau Astrazeneca mereka balik, kalau Sinovac mereka mau, nah ini yang susah, “ ungkapnya.
Menurut dia, vaksin merek Astrazeneca memang membawa efek yang lebih kuat ketimbang Sinovac. Namun, dari pengamatan lapangan, lansia justru tidak begitu berpengaruh. Artinya, efek yang ditimbulkan tidak seperti rumor yang beredar. (hai/dfs)