KABUPATEN BLITAR – Berbagai metode diterapkan lembaga pondok pesantren (ponpes) untuk meningkatkan kajian, tadarus, hingga tahfidzul Alquran selama Ramadan. Nah, Ponpes Darul Huda punya metode unik untuk membuat para santri khatam Alquran dalam Ramadan.
Yaitu, dengan mewajibkan para santri membaca satu juz penuh di setiap kali pelaksanaan salat tahajud berjamaah. Teknisnya, para santri yang beristirahat bakal dibangunkan pada pukul 02.45. Lalu, mereka diinstruksikan menuju ke masjid ponpes untuk melaksanakan salat tahajud berjamaah. “Dalam setiap sesi tahajud, kita membaca satu juz Alquran. Jadi, dalam sebulan kita bisa khatam 30 juz,” ujar pengurus Ponpes Darul Huda, Ustad Ahmad Rifai.
Sampai pekan ini, jelas Rifai, para santri sudah mencapai 15 juz. Maka, para santri masih akan diharuskan untuk menyelesaikan 15 juz selama sekitar dua pekan ke depan. “Yang penting setiap hari kita baca satu juz. Dan di sini kita laksanakan salat tahajud empat rakaat,” tuturnya.
Porsi kajian Alquran memang ditingkatkan selama bulan suci Ramadan. Selain mewajibkan santri khatam Alquran melalui pelaksanaan salat tahajud, lembaga ponpes yang berlokasi di Desa Gambar, Kecamatan Wonodadi ini juga mewajibkan santri menambah tadarus dan hafalan Alquran. “Kalau itu (tadarus dan hafalan, Red) tetap dilaksanakan. Karena kami ingin warga ponpes mendapat berkah Ramadan dengan memperbanyak membaca Alquran,” tegasnya.
Selain itu, pria 26 tahun ini menegaskan, porsi kajian kitab juga pasti ikut ditambah. Jika biasanya kajian kitab digelar dua kali sehari, kini jadwalnya ditambah menjadi empat kali sehari.
“Model ponpes ini adalah salaf semi modern. Jadi, kajian kitab kuning masing menjadi bahan ajar utama. Tapi, kita juga ada materi praktek pengetahuan umum. Karena di ponpes ini juga ada tingkat untuk santri SMK,” bebernya.
Oleh sebab itu, pihak ponpes juga secara rutin menggelar kegiatan seminar dan pelatihan kewirausahaan. Para pemateri yang diundang adalah alumni santri Ponpes Darul Huda yang kini berwirausaha. “Ada pelatihan sablon, membuat kue, kuliner, dan juga pelatihan lain. Yang pasti santri bisa menambah wawasan,” ujar Rifai.
Menurut dia, pihak pengurus dan pengasuh ponpes memang sepakat untuk membuat santri “makin sibuk” selama Ramadan. Tujuannya, tentu guna menghindarkan santri dari kegiatan yang kurang bermanfaat. “Dengan demikian, mereka jadi tidak bermalas-malasan dan punya banyak kegiatan positif di bulan suci ini,” bebernya. (dit/ady)