SANANWETAN, Radar Blitar – Sebanyak 57 SD di Kota Blitar terpaksa numpang di gedung sekolah lain, saat melaksanakan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK). Sebab, puluhan SD itu belum memiliki sarana prasarana (sarpras) yang memadai. Mereka menggunakan sarpras milik SMP negeri. Meski begitu, semua tahapan ANBK berjalan lancar.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Blitar, Didit Rahman Hidayat menyatakan, ANBK digelar menyesuaikan kondisi masingmasing sekolah. Termasuk kesiapan sarpras penunjang yang digunakan dalam ANBK. Sehingga, sekolah tidak dipaksakan harus melengkapi sarpras terlebih dahulu.
“Kalau memang sarprasnya kurang memadai, akan dibantu berkoordinasi dengan sekolah lainnya,” ujarnya.
Didit menyebut, jumlah SD negeri dan swasta di Kota Blitar mencapai 63 lembaga. Namun, yang mengikuti ANBK sekitar 61 lembaga. Dua sekolah lainnya tidak menggelar ANBK karena tak memiliki siswa kelas V.
Dari 61 lembaga itu, 57 lembaga di antaranya menggunakan atau menumpang fasilitas komputer di SMP negeri Kota Blitar. “Itu karena seluruh SMPN sarprasnya sudah memadai dan sudah pernah digunakan untuk ANBK jenjang SMP. Jadi tidak ada masalah kalau kembali digunakan untuk ANBK SD,” jelasnya. (fim/c1/wen/dfs)