Saturday, August 20, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Headline
Kemenag Tulungagung Kekurangan Tenaga Pengawas Ponpes

Satu Desa di Tulungagung, 200 Sapi Perah Mati

by Anggi Septian Andika Putra
18 Jul 2022
in Headline, Tulungagung
0

TULUNGAGUNG – Kini vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) hampir selesai, bahkan 73 ribu ekor sapi telah disuntik. Namun seiring waktu, peternak mengaku bahwa hewan ternaknya mengalami sakit hingga sebagian mati setelah divaksin. Hal itu membuat kebertahanan hidup para peterNak sapi perah terancam.

Peternak sapi perah Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Suwarno mengatakan, kondisi sapi perah di desanya semakin parah. Bahkan ternyata setelah divaksin tambah sakit, seperti ngiler hingga kukunya gudikan. Meskipun vaksin PMK memang ada efek sampingnya seperti demam, tapi sapinya hingga mati 3 ekor, padahal awalnya sehat.

“Kini sapi mati di Desa Penjor di atas 200 ekor. Kami mendata sendiri dengan mendatangi para ketua RT. Ternyata pada dua RT ada 30 ekor sapi yang telah mati karena PMK. Ini kami lakukan untuk mencari data yang valid, jadi tahu sapi yang sakit, potong paksa, dan mati,” ujarnya.

Dia melanjutkan, kini banyak peternak yang trauma. Bahkan, sisa sapinya yang masih hidup tapi sakit, dijual dengan harga murah. Yakni dengan harga Rp 2 juta hingga Rp 3 juta, bahkan 2 ekor sapi hanya ditaksir Rp 7 juta. Padahal, jika peternak tidak panik bisa diobati lebih lanjut oleh petugas medis dari puskesmas hewan (puskeswan). Namun, peternak hanya berpikir sapinya harus dijual dan keluar dari kandang agar tidak menulari sapi yang sehat.

Sapi perah yang berpotensi mati itu yang tubuhnya besar, karena tidak kuat berdiri. Karena itu, peternak harus memberikan asupan makan yang cukup, tidak sedikit dan tidak terlalu banyak.

“Kadang saya merasa aneh karena sapi tiba-tiba ada yang mati tanpa sebab. Bila dikasih makanan banyak, sapi akan bermasalah pada lambungnya hingga kembung dan mati. Saya juga menemui sapi yang akan sembuh dari PMK, tapi tiba-tiba mati,” ungkapnya.

Setelah terjangkit PMK mestinya dinas segera ada aksi. Obatnya harus yang bagus. Kebanyakan petugas keswan desa yang menangani itu bukan dokter hewan. Paling obatnya vitamin, tapi akhirnya tidak cukup. Sebagian gara-gara peternak tidak punya uang, itu yang membuatnya kasihan.

Pihaknya tidak bisa membayangkan nasib peternak dengan adanya virus PMK ini, karena dampaknya tidak punya sapi dan susu. Apalagi, 80 persen warga Pagerwojo merupakan peternak sapi perah. Semua sawahnya ditanam rumput gajah. Karena itu, mereka bingung apa lagi yang digunakan untuk bertahan hidup.

“Sekarang masih dalam masa peralihan. Nanti 2 atau 3 bulan ke depan baru terasa kelanjutan hidup para petnak. Karena semua biaya hidup dari dapur, listrik, hingga kebutuhan lainnya, berasal dari susu,” jelasnya.

Suwarno berharap kepada pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Tulungagung, agar selain menerjunkan dokter hewan, juga memberikan motivasi kepada peternak dan bantuan obat yang berkualitas. Namun, dia juga mengaku bahwa dinas memang telah memberikan tiga dokter hewan, tapi itu belum cukup. Selain itu, tim satgas yang dibentuk dari kabupaten harus ada dari tingkat desa.

Sementara itu, Kepala Disnak Keswan Tulungagung Mulyanto menjelaskan, sampai hari ini kondisi PMK di Tulungagung semakin membaik. Karena vaksinasi yang hampir selesai dengan 73,7 ribu ekor sapi telah disuntik. Kini tinggal 9 ribu ekor sapi yang akan disuntuik sesuai vaksin yang masih tersisa. Semua kecamatan telah divaksin hewan ternaknya. Pagerwojo, Sendang, dan Ngantru, 100 persen selesai.

“Kini tren virus PMK menurun. Hingga kini jumlah kasus mencapai 2.183 ekor sapi yang terjangkit PMK. Sebanyak 954 ekor sembuh, potong paksa 35 ekor, dan sapi yang mati 55 ekor,” terangnya.

Dia menyebutkan, babi juga telah divaksin, dengan populasi mencapai 10 ribu ekor. Namun, kambing belum divaksin karena potensi penyebaran PMK tidak masif sehingga masih dapat teratasi. “Karena vaksin akan habis. Ini kami menunggu arahan dari provinsi untuk vaksin tahap kedua,” tuturnya.

Ketika disinggung perihal bantuan social, pihaknya belum menerima petunjuk teknis perihal itu. Namun kalau pengobatan, bila peternak datang ke puskeswan itu gratis. Kecuali kalau di dokter hewan swasta memang harus membayar.(jar/c1/din)

Tags: kabupaten tulungagungkota tulungagungperistiwa tulungagungradar mataramanradar tulungagungtulungagungtulungagung hari initulungagung update
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Kemenag Tulungagung Kekurangan Tenaga Pengawas Ponpes

Next Post

Berawal dari Hobi Menari, Wulan Setyo Suka Merias

Related Posts

Alami Laka Lantas, Ayahanda Wagub Emil Dardak Dardak Meninggal Dunia

Alami Laka Lantas, Ayahanda Wagub Emil Dardak Dardak Meninggal Dunia

by Anggi Septian Andika Putra
20 Aug 2022
0
6

BATANG — Bumi Menak Sopal kehilangan salah satu putra terbaiknya....

Kades Ngadri Turun Tahta, Camat Usulkan Pj Kades ke Bupati

by Radar Blitar Jawa Pos
19 Aug 2022
0
7

KABUPATEN BLITAR - Miftahul Munif (MM), terpidana kasus dugaan penyalahgunaan...

Polemik Honor Nakes Covid-19 di RSUD dr Soedomo, Direktur: Akhir Tahun Terbayar

Polemik Honor Nakes Covid-19 di RSUD dr Soedomo, Direktur: Akhir Tahun Terbayar

by SHOFI NAILUL FADILAH
19 Aug 2022
0
7

TRENGGALEK – Manajemen RSUD dr Soedomo tak mau dicap lambat...

Load More
Next Post
Kemenag Tulungagung Kekurangan Tenaga Pengawas Ponpes

Berawal dari Hobi Menari, Wulan Setyo Suka Merias

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Ketika Warga Binaan Rutan Kelas IIB Trenggalek Menggoreskan Kuas ke Kanvas Lukisan, Karyanya Pernah Laku Rp 1,5 Juta

Aksi Vandalisme di Kabupaten Blitar, Orang Tak Dikenal Rusak Bendera Parpol

6 months ago
359
DPRD Bersama Pemkot Blitar dan KPU Bakal Analisa Kebutuhan Pemilu

Gelontor Rp 3,4 Miliar, Bangun Delapan IPAL Komunal di Kabupaten Blitar

6 months ago
442

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Up To Date
      • Peristiwa
      • Hukum dan Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sportainment
      • Sport
      • Life Style
    • Sosok
    • Litera
      • Opini
      • Literasi

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital