PANGGUL, Radar Trenggalek – MTsN 5 Trenggalek mampu membuktikan generasi-generasi muda yang terletak jauh dari pusat kota Trenggalek punya daya saing. Tak sebatas prestasi akademik hingga non akademik, melainkan juga bidang keagamaan. Saat pandemi Covid-19 yang menyebabkan pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan secara terbatas. Namun semangat berprestasi siswa-siswi MTsN 5 Trenggalek tak luntur begitu saja. Mereka justru berhasil menyabet juara di sejum lah bidang akademik dan non akademik.
“Mulai dari juara internasional cabang olahraga karate, pidato bahasa Indonesia, Inggris, matematika, dan sebagainya,” kata Kepala MTsN 5 Trenggalek Drs. Jamaluddin Maliq, MA. Jamaluddin meyakini, meskipun Kecamatan Panggul secara geografis terletak di pinggiran Kabupaten Trenggalek, wilayah ini memiliki sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa.
Banyak di antara mereka yang memiliki potensi. Untuk itu, MTsN 5 Trenggalek ini sebagai berkembang. “Kami punya keyakinan ketika mereka dibina, dilatih dengan yang terbaik. Insyaallah mereka bisa menjadi orang-orang yang luar biasa, sekalipun mereka dari keluarga yang biasa dan kekurangan,” tuturnya.
Selain itu, tenaga pendidik juga memiliki peranan penting dalam membimbing peserta didik untuk meraih prestasi. Hasil kekompakan dan kerja sama itu pun berbuah manis ketika para siswa bisa meraih predikat juara. Pria yang mulai menjabat Kepsek MTsN 5 Trenggalek sejak Oktober 2020 itu melanjutkan, namun tenaga pendidik itu pun tak lepas dari kekurangan. Untuk itu, MTsN 5 menggandeng praktisi yang lebih profesional dalam bidangnya untuk event-event tertentu.
“Misalnya di bidang olahraga bulu tangkis, maka kita juga menggandeng praktisi bulutangkis atau atlet, agar mendapat bimbingan yang maksimal,” jelasnya. Segudang prestasi yang pernah diraih MTsN 5 Trenggalek dibidang akademik dan non akademik, bukan semata-mata melupakan visi sekolah tentang terwujudnya insan yang beriman, berakhlak mulia, unggul, dan mandiri.
Misi yang dijunjung dengan menanamkan nilai-nilai keimanan bagi peserta didik; menumbuhkembangkan perilaku akhlakul karimah, dan pembiasaannya; melakukan pembelajaran inovatif dan berkualitas; hingga pembinaan dan pelatihan secara profesional, itu tetap menjadi misi sekolah. Demi terciptanya visi dan misi tersebut, kata Jamaluddin, pihak sekolah mendesain beberapa program berbasis keagamaan, meliputi program Tahfidzul Quran reguler dan khusus; penyaluran bantuan bahan pokok gratis ke masyarakat; dan infaq Jumat.
Ketika program itu mulai berjalan pada tahun ini, dimana program pertama menargetkan siswa-siswi dapat menghafal Alquran, sedangkan penyaluran bantuan sebagai bentuk bakti sosial kepada warga yang membutuhkan. “Infaq Jumat ini berbeda karena dikelola siswa dan akan disalurkan kepada siswa yang secara ekonomi itu kurang. Sehingga kami berharap ini menjadi rekuasi yang realistis, bukan sekadar berteori, tapi bisa langsung dipraktekkan,” ujarnya. (tra/c1/rka/dfs)