Trenggalek – Manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Tipe D Panggul masih mematangkan rencana pengisian personel. Apalagi, mereka menargetkan mulai membuka pelayanan perdana sebelum pertengahan 2023. Dalam progresnya, manajemen RSU masih berkoordinasi terkait dokter spesialis yang menjadi ujung tombak pelayanan.
Direktur RSU Tipe D Panggul, dr Piranto Triadmodjo Barus menjelaskan, ada beberapa dokter spesialis yang diperlukan sebelum membuka pelayanan fasilitas kesehatan. Antara lain, dokter spesialis penyakit dalam, obstetri dan ginekologi (obgyn), anak, dan bedah. “Namun, dokter spesialis bedah dan obgyn itu juga memerlukan dokter spesialis anestesi,” ungkapnya, saat ditemui di kantornya, Senin (16/1) siang.
Dari kebutuhan dokter dasar itu, pria yang akrab disapa ini Barus mengaku, manajemen RSU Tipe D Panggul memiliki dua opsi pengisian dokter-dokter spesialis tersebut. Yakni, menugaskan dokter spesialis dari RSUD dr Soedomo atau rekrutmen dokter spesialis sendiri. Kedua opsi itu menyimpan nilai plus dan minus, utamanya pada durasi pekerjaan dari dokter spesialis. “Kalau dari rumah sakit, kita masih cari bentuknya bagaimana. Di sana ada beberapa dokter, misal satu bulan di sini atau tiga bulan di sini. Itu yang masih menjadi pembicaraan,” ujar Barus. Sementara opsi kedua, penyelenggaraan rekrutmen dokter spesialis perlu legalitas fasilitas kesehatan lebih dulu.
Karena itu, menurut Barus, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) adalah target awal sebelum membuka pelayanan pada Maret mendatang. “Waktu dekat ini segera operasional dengan segala keterbatasannya,” jelasnya.
Menimbang kondisi RSU yang masih babat alas, direktur yang dilantik sekitar Oktober 2022 itu menyampaikan, pembukaan pelayanan nantinya masih seputar perawatan jalan. Kalaupun bisa rawat inap, pelayanan itu belum sampai ke tindakan. “Kalau menuntut lansung sempurna, itu perlu usaha yang sangat besar. SDM dan sarprasnya harus terpenuhi dulu,” ungkapnya menuturkan.
Sementara itu, pihaknya juga menargetkan pengurusan badan layanan umum daerah (BLUD) untuk RSU Tipe D Panggul. Menurut Barus, kendati nantinya BLUD menjadi bagian dari unit organisasi bersifat khusus (UOBK) atau merasuk ke dalam dinas kesehatan, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana (dinkesdalduk KB), manajemen RSU Tipe D Panggul masih memiliki fleksibilitas berkaitan tentang anggaran. “Ada fleksibilitas anggaran, kalau butuh apa-apa untuk pelayanan itu bisa langsung pengadaan,” ucapnya.(tra/c1/rka)