Tulungagung – Akibat sedimen lumpur tinggi, kedua pantai di wilayah pesisir Tulungagung membutuhkan rehabilitasi terumbu karang. Tingginya sedimen lumpur terjadi akibat gundulnya pepohonan di wilayah hutan sekitaran pantai tersebut. Akibatnya, sebaran ikan di wilayah tersebut berkurang karena ekosistem terumbu karang rusak.
Plt Kabid Kenelayanan Dinas Perikanan (Diskan) Tulungagung, Dedy Azhar Muhammad mengatakan, ada 70 terumbu karang buatan yang ditinggelamkan di Wedi Putih, wilayah Pantai Klatak, Kecamatan Besuki.
Selain itu, tahun ini pihaknya kembali mengusulkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk terumbu karang di wilayah Pantai Brumbun, Kecamatan Tanggunggunung. “Ya, saya usulkan sekitar 50 hingga 100 terumbu karang di wilayah Pantai Brumbun. Minimal 50 terumbu karang lah,” jelasnya kemarin (6/1).
Terumbu karang buatan tersebut berbentuk kotak dengan ukuran sekitar 90 sentimeter (cm). Ketika usulan terumbu karang buatan tersebut disetujui, maka pihaknya akan langsung menerima dalam bentuk barang. Menurut dia, pembuatan terumbu karang tersebut juga memberdayakan masyarakat. “Bukan berupa anggaran. Jadi, kita menerimanya langsung berupa terumbu karang. Pembuatannya memberdayakan masyarakat sekitar,” ucapnya.
Pemilihan Pantai Brumbun untuk terumbu karang di tahun ini bukannya tanpa alasan. Sedimen lumpur di wilayah Pantai Brumbun tinggi. Hal tersebut dikarenakan gundulnya hutan-hutan di sekitaran wilayah Pantai Brumbun. Tingginya sedimen lumpur tersebut mengakibatkan sebaran ikan di wilayah pantai berkurang. “Karena hutannya di sekitaran Pantai Brumbun itu gundul, jadi sedimen lumpur di wilayah pantai itu tinggi,” paparnya.
Disinggung pantai-pantai di wilayah pesisir Tulungagung mengalami kerusakan ekosistem terumbu karang, dia mengaku, sebelumnya sekitar tahun 2015 sempat ada rehabilitasi terumbu karang di wilayah Pantai Sine, Kecamatan Kalidawir. Kemudian, pada tahun 2017 juga terdapat rehabilitasi terumbu karang di Pantai Brumbun. Saat ini, Pantai Brumbun dan Pantai Gerangan di Tanggunggunung, Tulungagung. “Kedua pantai itu yang paling membutuhkan rehabilitasi terumbu karang, karena sedimen lumpurnya tinggi dan banyak masyarakat di sana. Kalau Pantai Dlodo sama Molang itu murni destinasi wisata saja dan gelombangnya tinggi, jadi untuk terumbu karang kurang cocok di pantai itu,” tutupnya. (mg2/c1/din)