KOTA, Radar Tulungagung – Kisah rumah sakit darurat Covid19 (RSDC) di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Jepun segera tamat. Sebab, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) terus berada di angka nol persen. Alhasil, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Tulungagung bakal menutupnya pada akhir tahun ini.
Kepala DPKP Kabupaten Tulung agung Anang Pratistianto tak memungkiri adanya rencana pengembalian fungsi gedung rusunawa mulai tahun depan. Kendati demikian, butuh persiapan yang matang sebelum RSDC Jepun ditutup.
“Akhir tahun sudah tidak difungsikan lagi (sebagai RSDC, Red),” terangnya. Dengan demikian, dalam dua bulan ke depan, gedung sebelah utara dengan jumlah tempat tidur sebanyak 96 ranjang tersebut hingga kini dibiarkan terbengkalai. Sambil menunggu keputusan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Marmer. (zul/rka/dfs)