KOTA BLITAR – Sinyal sektor pariwisata-ekonomi di Kota Patria bergeliat menguat. Buktinya, dinas mendata jumlah kunjungan wisata terpantau meningkat dalam sebulan terakhir. Bahkan, jumlah pelancong disebut kembali seperti masa sebelum pandemi Covid-19.
Hal ini jelas menjadi angin segar bagi pengelola dan pelaku wisata di Kota Blitar. Sebab, roda ekonomi dari kegiatan wisata sempat tersendat akibat dihantam pandemi dalam dua tahun belakangan. “Selama dua tahun belakangan kita tahu bagaimana ada banyak pelaku wisata yang mengeluh karena jumlah pengunjung turun drastis,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Pengelola Kawasan Wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Blitar, Heru Santoso.
Kabar baiknya, dinas mencatat ada perkembangan signifikan soal jumlah kunjungan wisata sejak Mei lalu. Itu tak lepas dari adanya kebijakan untuk kembali membuka kegiatan wisata secara penuh setelah pandemi Covid-19 di berbagai daerah terkendali. “Setelah kegiatan wisata kita buka secara penuh, jumlah wisatawan kembali ramai. Bahkan, sekarang jumlahnya hampir sama seperti saat sebelum pandemi,” ungkapnya kepada Koran ini kemarin (4/6).
Menurut dia, kondisi ini terjadi di berbagai destinasi wisata yang ada di wilayah Kota Patria serta dikelola oleh dinas terkait. Seperti, Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP), Agrowisata Belimbing Karangsari, Istana Gebang, dan tentu Makam Bung Karno (MBK).
“Sebagai gambaran, saat ini jumlah pengunjung rata-rata di MBK mencapi 1.000-1.500 wisatawan per hari. Itu seperti masa normal sebelum pandemi. Karena dulu kita bisa terima bahkan sekitar 2.000 wisatawan di akhir pekan. Kalau sebelum pandemi, jumlah 200-300 wisatawan per hari saja ngoyo,” akunya.
Meski dinas mencabut kebijakan pembatasan jumlah pengunjung di kawasan wisata, ujar Heru, pihaknya tetap menerapkan kebijakan protokol kesehatan (prokes). Yakni, soal penggunaan masker di kawasan wisata. “Memang sudah ada kebijakan dari pusat untuk tidak mewajibkan pemakaian masker. Tapi, kita tetap lakukan upaya preventif,” tegasnya.
Kebijakan ini bakal dicabut jika wilayah Bumi Bung Karno betul-betul terlepas dari pandemi Covid-19. Dinas memastikan jika seluruh kegiatan ekonomi di kawasan wisata juga kembali normal karena dinas tidak melakukan pembatasan jumlah pengunjung.
“Alhamdulillah, para pedagang sudah bisa kembali merasakan masa normal. Yang pasti kita tidak membatasi jumlah pengunjung yang datang. Karena sejak bulan lalu pun ada banyak kunjungan lembaga pemerintahan dari berbagai daerah lain,” bebernya. (dit/c1/ady)