TULUNGAGUNG – Berawal dari hobi, lalu makelaran sepeda. Kini Henry Gunawan memiliki dua toko sepeda, Gun2 Bike di Tulungagung dan Terminal Bike di Surabaya.
Awalnya tahun 2007, kakak Henry, sapaan akrabnya, membeli sepeda. Karena kakaknya terlalu sibuk, akhirnya dia suka memakai sepeda tersebut. Dia pun mulai kepikiran untuk membeli sepeda sendiri, karena keasyikan bersepeda. “Yang saya beli pada waktu itu sepeda bekas seharga Rp 3 juta,” ucapnya. Saking cintanya dengan sepeda, setiap hari Henry browsing di internet dan selalu ingin membeli sepeda.
Tapi karena merasa tidak enak hati dengan orang tuanya, dia berinisiatif membeli sepeda untuk dijual lagi melalui forum jual beli. Setelah beberapa kali browsing di internet, dia menemukan beberapa toko sepeda di Jakarta dan mencoba berkenalan sekaligus mengajak kerja sama. “Dari tahun 2008 sampai 2012 itu saya makelaran sepeda. Margin dikit bagi saya tidak masalah karena happy,” tutur bapak dari tiga anak ini.
Seiring berjalannya waktu, penghasilan dari makelaran sepeda ternyata menjanjikan. Setiap hari dia bersepeda sambil menawarkan sepeda ke komunitas-komunitas yang ada di Tulungagung. Hingga akhirnya, di tahun 2013, memutuskan untuk membuka sendiri toko sepeda Gun2 Bike.
Hendry awalnya beranggapan dengan membuka toko sepeda sendiri pastinya penjualan akan meningkat. Akan tetapi, kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Empat bulan pertama setelah pembukaan, dia sempat frustasi dengan penjualannya. Karena dalam dua bulan saja, penjualan sepeda tidak lebih dari empat unit, dan ini menjadi tantangan berat buatnya. Hingga pada akhirnya, keadaan mulai membaik ketika ada beberapa main power yang masuk dan merubah konsep.
Melalui perubahan konsep tersebut, kondisi semakin membaik. Dia kemudian mulai mengembangkan usahanya dan bekerja sama dengan temannya untuk membuka cabang toko sepeda di Surabaya. “Konsep kami rubah. Yang awalnya orang beranggapan Gun2 Bike menjual sepeda yang mahal-mahal, sekarang kita coba merubah mindset masyarakat. Di sini juga kita sediakan yang middle low,” tuturnya.
Walaupun di tengah kesibukannya, sampai sekarang Henry tetap melakukan aktivitas bersepeda. Itu dia lakukan karena bersepeda sudah menjadi hobinya sejak kecil. Sekaligus untuk menjaga stamina dan kebugaran tubuhnya. “Saya masih rutin bersepeda, baik itu sendiri maupun bersama komunitas kami,” pungkasnya. (yos/c1/din/dfs)