BLITAR – Pendaftar komisaris dan direksi PT BPR Hambangun Artha Selaras (HAS) masih sepi. Diduga itu karena kondisi perusahaan milik daerah tersebut. PT BPR HAS memiliki beban kerja yang tinggi. Itu tak lepas ada ratusan nasabah bandel.
Baca juga Ini Keinginan Dewan terhadap PT BPR HAS
PT BPR HAS juga tidak maksimal memberikan kontribusi kepada daerah dalam bentuk pendapatan asli daerah (PAD). Meskipun ada setoran ke kas daerah, nilainya tidak begitu besar. Beredar kabar banyak kredit macet sehingga mengakibat kinerja perusahaan tidak maksimal.
Direktur PT BPR HAS, Muhammad Fauzi tidak menampik adanya kendala dalam usaha simpan pinjam itu. Namun, itu bukan karena kredit macet seperti yang dimaknai banyak orang. “Bukan kredit macet, melainkan tunggakan pembayaran angsuran,” katanya kepada Radartulungagung.co.id kemarin (12/1).
Fausi mengatakan, hal tersebut tidak lain karena dampak pandemi korona. “Kami tahu, sektor usaha terdampak pandemi. Hal ini juga berlaku untuk nasabah kami. Usaha mereka tidak lancar dan memengaruhi angsuran,” ujarnya. (hai/dfs/wen)