KOTA BLITAR – Serapan anggaran belanja Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar di triwulan pertama telah memenuhi target. Meski demikian, serapan anggaran dari sektor infrastruktur tercatat masih belum menggembirakan.
Kepala Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Blitar Widodo Saptono Johanes mengatakan, serapan atau realisasi anggaran belanja hingga triwulan pertama sudah mencapai target yang ditentukan, yakni 15 persen dari total anggaran belanja. Realisasi belanja hingga 13 Mei sudah mencapai 29 persen atau Rp 296 miliar. ”Ini masih perlu digenjot lagi serapannya. Wali kota meminta seluruh OPD mempercepat serapan anggaran belanjanya sesuai target yang ditentukan masing-masing,” jelasnya kepada Koran ini, kemarin (19/5).
Realisasi pendapatan anggaran daerah (PAD) nyaris mencapai target. Per 13 Mei, realisasi PAD sudah mencapai 23 persen atau Rp 202 miliar. “Untuk PAD memang kurang sedikit, namun ini sudah cukup baik. Untuk berikutnya semoga bisa lebih baik capaiannya,” ujarnya.
Serapan belanja paling banyak untuk belanja pegawai, barang, dan jasa. Sementara itu, untuk sektor infrastruktur belum begitu menggembirakan. Serapan belanja dari sektor tersebut masih minim. Pasalnya, mayoritas proyek fisik masih dalam tahap lelang.
Widodo menilai memang belum mencapai target. Saat ini, realisasinya masih dalam perencanaan oleh masing-masing OPD. ”Untuk infrastruktur sedang dalam proses lelang dan untuk sektor lain terus dipercepat,” katanya.
Sesuai arahan dari wali kota maupun Sekda Kota Blitar, seluruh OPD harus berupaya keras untuk mempercepat serapan anggaran belanja. Masing-masing OPD telah memiliki target sehingga harus dioptimalkan. ”Pak Wali juga meminta agar membuat klinik khusus untuk menangani permasalahan. Misalnya, masalah tender, perencanaan, dan lain sebagainya,” ungkapnya. (sub/c1/ady)