TRENGGALEK– Terus membaktikan profesi semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat. Hal ini sesuai dengan tema pada pelantikan pengurus IDI Cabang Trenggalek periode 2019-2022 di Pendapa Manggala Praja Nugraha pada Sabtu (5/2) lalu. Yakni Bakti IDI Sinergi Membangun Negeri.
Ketua IDI Cabang Trenggalek dr Mokhamad Rofiq Hindiono, MMRS saat memberi sambutan mengakui jika selama dua tahun belakangan nyaris tidak ada kegiatan yang dijalankan secara tatap muka. Semua tidak lepas dari keberadaan pandemi Covid-19 yang saat itu sedang ganas-ganasnya. “Seharusnya pelantikan dilakukan pada 2020 lalu. Namun karena pandemi harus diundur,” katanya.
Pria yang juga menjabat direktur RSUD dr Soedomo menambahkan, untuk menambah wawasan pun terpaksa dilakukan secara daring. Untuk itu dia ingin berterima kasih kepada IDI Jatim atas fasilitas yang diberikan berupa seminar daring selama pandemi. “Kami menyadari banyak hal yang belum bisa kami lakukan secara maksimal. Kami berharap pasca pelantikan ini, semua anggota IDI tanpa terkecuali bisa membaktikan profesinya semaksimal mungkin kepada masyarakat,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Ketua IDI Jawa Timur, dr Sutrisno, Sp.OG (K). Dia berharap seluruh pengurus dan anggota terus menjaga kekompakan dan keharmonisan. Sehingga bisa mendukung terus program yang digulirkan Pemkab Trenggalek. Apalagi kesehatan itu merupakan hak asasi manusia. “Saya tegaskan agar anggota IDI tidak boleh ketinggalan. Sehingga harus lompat dari era tradisional ke modern dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi,” katanya.
Pria yang berdomisili di Kota Malang ini ini menambahkan, kalau perlu dokter di Kota Alen-alen diberi target. Namun semua tetap membutuhkan dukungan dari pemda setempat, dan bisa memunculkan sinergitas yang kuat. Bahkan diharapkan dari situ bisa semakin memaksimalkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat Trenggalek. Tak terkecuali penanganan penyakit berat, kelak cukup di Trenggalek saja. Namun itu juga harus didukung dengan SDM yang mumpuni dengan merekrut dokter baru. “Saya mengingatkan agar rekan-rekan semua bisa terus menjaga diri. Di samping itu saya juga mendorong agar semua dokter membangun jiwa entrepreneurship. Sehingga bisa memiliki fasilitas kesehatan milik sendiri untuk semakin berkiprah di tengah masyarakat,” paparnya.
Sementara itu Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, meskipun pelantikan mundur cukup lama, namun di matanya itu merupakan bukan sesuatu yang besar. Semua tidak lepas dari semangat yang ditunjukkan para dokter sama sekali tidak berkurang. “Ini merupakan sinyalemen bagus, karena semua menjunjung tinggi ikatan profesi dan rekan sejawat,” ujarnya.
Ayah tiga putra ini pun mengucapkan terima kasih kepada para dokter. Karena mempertaruhkan nyawa untuk orang lain, khususnya dalam suasana pandemi ini. Untuk itu dia memilih untuk mendukung dengan membangun rumah sakit agar pelayanan kesehatan semakin prima. “Saya tidak mau menambah beban para dokter. Untuk itu saya harus memilih cara lain agar bisa membantu kinerja para dokter di Trenggalek. Saya mengucapkan selamat bekerja dan mengabdi untuk pelayanan terbaik untuk masyarakat,” terangnya.
Sebelum pelantikan berlangsung, seluruh anggota IDI Trenggalek mengikuti sepeda santai bersama lintas instansi. Sedangkan usai pelantikan pengurus, acara dilanjutkan dengan seminar ilmiah. Pada sesi satu mengenai Manajemen Kedaruratan Maternal Antepartum dengan narasumber dr Sutrisno, Sp.OG(K). Sedangkan sesi kedua tentang Manajemen Kedaruratan Neonatal Dasar dengan narasumber dr Endah Setyarini,Sp.A, M Biomed.(*/rka)