KABUPATEN BLITAR – Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Blitar akhirnya rampung. Sebanyak 869 ekor sapi berhasil disuntik vaksin.
Kota Blitar menerima 900 dosis vaksin PMK. Dari jumlah itu hanya 869 dosis yang terpakai. “Dari keterangan tim dokter di lapangan, saat pengambilan vaksin dari botol pipet ada yang tersisa. Kalau di rata-rata, per botol bisa sisa tiga dosis,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar Rodiyah, kemarin (1/7).
Rodiyah mengatakan, 869 ekor sapi yang berhasil disuntik itu sudah sesuai target. Dinas menerima data sasaran peternak sapi langsung dari tim lapangan. “Sesuai data, semua sudah tersuntik vaksin. Vaksinasi diperuntukkan bagi sapi yang sehat,” terang perempuan berjilbab ini.
Sejumlah sapi itu tersebar di hampir seluruh kelurahan. Paling banyak dari wilayah pinggiran Kota Blitar atau wilayah perbatasan kota dengan kabupaten. Sasaran vaksin adalah sapi sehat, baik itu jenis perah maupun potong.
Vaksinasi PMK tidak berhenti sampai di situ. Rencananya, ada dosis kedua dan ketiga atau booster. Sama seperti penerapan vaksinasi Covid-19. “Rencananya seperti itu, tapi kami menunggu informasi lebih lanjutnya bagaimana,” katanya.
Berdasarkan keterangan dari DKPP, dosis kedua dilakukan sebulan kemudian. Setelah itu, dosis ketiga atau booster, enam bulan setelahnya. Vaksinasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kekebalan hewan ternak dalam menangkal virus. Salah satunya penyebab PMK.
Rodiyah berharap vaksinasi tersebut bisa menekan penyebaran wabah PMK. Terlebih menjelang perayaan Idul Adha atau Hari Raya Kurban. “Namun, kami tetap memantau kesehatan hewan ternak warga. Khususnya yang hendak disembelih pada kurban nanti. Jika terdeteksi sakit, segera diobati,” tandasnya. (sub/c1/wen)