KOTA BLITAR – Puncak peningkatan arus mudik diprediksi terjadi hari ini. Pemerintah daerah setempat bersama jajaran kepolisian serta dinas perhubungan (dishub), telah merancang rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mengantisipasi kemacetan arus lalin di titik-titik rawan.
Per hari ini, 28 April, kepolisian serta jajaran terkait memulai Operasi Ketupat 2022. Operasi tersebut digelar selama 12 hari. Selama operasi itu, polisi beserta jajaran akan mengamankan jalannya arus mudik maupun balik.
Kepala Dishub Kota Blitar Juari menyatakan sudah menyiapkan rekayasa lalin untuk mengantisipasi kepadatan arus lalin. Rekayasa tersebut diterapkan di sejumlah titik rawan penumpukan kendaraan. “Khususnya di persimpangan-persimpangan,” ujarnya.
Dishub sudah memetakan persimpangan mana saja yang diprediksi menimbulkan penumpukan. Di kota ada dua persimpangan yang akan dilakukan rekayasa lalin. “Yakni di simpang empat Yonif 511 dan simpang empat Pakunden. Di sana sering terjadi kedapatan arus lalin, terlebih saat puncak arus mudik,” jelasnya.
Untuk mengurai kepadatan di simpang empat Yonif 511, dishub bersama kepolisian akan mengalihkan arus lalin dari arah timur pintu perbatasan antara Kota dan Kabupaten Blitar. Bagi pengendara yang hendak ke kota, dishub mengalihkan arus dari Desa Kuningan ke utara tembus ke Jalan Madura.
Kemudian, bagi pengendara yang hendak ke arah Tulungagung nanti dialihkan ke arah Bendungan Serut. Setelah di perempatan berbelok ke barat menuju arah Jatinom. “Nanti tembusnya ke wilayah Klampok hingga masuk Jalan Nasional,” beber pria ramah itu.
Lalu untuk mengurai kemacetan di simpang empat Pakunden, dishub akan mengalihkan arus lalin dari gapura perbatasan masuk Kota Blitar. Untuk mencegah penumpukan, sebagian kendaraan dialihkan melintas ke Jalan Kalimas lalu Jalan Mahakam.
Di samping itu, sesuai arahan dari korlantas Polri, apabila penumpukan kendaraan di persimpangan terjadi, dishub akan mematikan lampu traffic light. Seperti yang akan diterapkan di simpang empat Pakunden. “Ketika lampu traffic light mati, nanti dari petugas dishub dan kepolisian yang akan mengatur lalin,” terangnya.
Nah jika memungkinkan, dishub juga bisa menutup sementara layanan SPBU yang berada di barat persimpangan Pakunden. Penutupan sementara itu atas diskresi dari kepolisian. “Ketika lalin padat, kami nanti juga bisa menutup sementara SPBU. Jika sudah lancar, bisa kembali dibuka,” ujarnya.
Sementara itu, Polres Blitar Kota telah menyiapkan enam posko dalam Operasi Ketupat 2022. Posko itu terdiri atas pos terpadu, pos pelayanan, dan pos pengamanan. Beberapa posko itu tersebar di destinasi wisata, terminal, dan Stasiun Blitar yang merupakan titik kedatangan pemudik maupun kerumunan.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono menjelaskan, dalam operasi ketupat, polisi fokus pada pengamanan arus lalu lintas maupun kedatangan pemudik. Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, pengawasan protokol kesehatan (prokes) diperketat. “Mudik tahun ini diprediksi meningkat. Kami berupaya fokus pengamanan dan pengawasan prokes demi mencegah penyebaran Covid-19,” tandasnya. (sub/c1/wen)