TULUNGAGUNG – Dengan adanya kebijakan penarikan produk cokelat Kinder dari Belgia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung melakukan sidak pedagang di tujuh titik.
Masduki, Kasi Kefarmasian Dinas Kesehatan Tulungagung mengatakan ada satu toko grosir yang masih menjual produk Kinderjoy. Diketahui bahwa produk cokelat Kinder tersebut diproduksi dari India. Meskipun demikian, Masduki meminta produk tersebut tidak dipajang.
“Kami menemukan ada satu toko yang masih menjual kinderjoy produksi dari India, meski demikian tetap kami perintahkan untuk tidak di pajang,” Ujar Masduki.
Produk dari India akan terus disimpan sampai hasil dari laboratorium keluar, jika ternyata produk Kinder dari India juga terpapar bakteri salmonella maka juga akan ditarik.
Menurut Kasi Kefarmasian ini, jika ditemukan produk cokelat Kinder yang diproduksi dari Belgia, maka akan langsung ditarik dari pasaran
Selain soal coklat kinder, tim sidak tersebut juga melakukan pengecekan parcel dan retail. Alhasil, ditemukan masih banyak pedagang grosir yang tidak melakukan produksi DNA retail dengan baik. Seperti penempatan produk, expired dari produk bahkan ada beberapa makanan yang sudah rusak dan ada belatung.
“Bahkan ada beberapa produk yang dimakan tikus, ada produk yg rusak sampai ada belatungnya, itu yang kita sayangkan”. Papar Masduki.
Dan untuk menindak lanjuti hal itu, Menurut Masduki, untuk pedagang grosir yang menjual produk yang rusak tersebut akan diberikan peringatan keras dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung. (Ain/zaq).