KOTA BLITAR – Kecintaan dengan Kota Blitar menggugah Sidiq Jauhari mengikuti Kangmas Diajeng 2018. Dia sukses menjadi duta wisata dalam ajang bergengsi tersebut. Tentu ini menjadi salah satu pengalaman terbaiknya.
Tak hanya keberanian yang menjadi modal Sidiq Jauhari mengikuti Kangmas Diajeng 2018. Kepercayaan diri, pengetahuan sejarah, budaya, sosial, dan komunikasi pun harus dipelajarinya menjadi role model untuk mem-branding Kota Blitar. Namun, Sidiq memiliki soft skill komunikasi sosial bidang pariwisata yang diandalkannya untuk menambah kepercayaan diri.
Tak jauh beda dengan kontestan lain, saat mengikuti tes wawancara, Sidiq sempat nervous. Dia menilai para kontestan lain memiliki kemampuan bagus. Namun, Sidiq tetap berusaha percaya diri, karena jauh-jauh hari sudah mempersiapkan banyak hal untuk mengikuti event tersebut.
“Namanya juga perlombaan dan kompetisi. Saya rasa para kontestan juga memiliki kompetensi. Saya berusaha percaya diri, dengan mempelajari wawasan sejarah, dan budaya,” ungkapnya.
Usaha Sidiq berbuah manis. Dia berhasil terpilih menjadi Kangmas Persahabatan 2018. Pria kelahiran 1994 itu mengaku mencintai Kota Blitar bermula dengan mempelajari sejarah, budaya, dan khazanah alamnya. Ternyata Bumi Bung Karno menyimpan kekayaan potensi wisata. “Setelah nyemplung (menyelami), ternyata Kota Blitar sekeren itu,” ungkap warga Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro itu.
Sidiq lantas tergerak untuk berkontribusi mempromosikan kekayaan pariwisata yang dimiliki Kota Blitar. Selain giat kontribusi melalui program dan event pariwisata dan seni budaya, Sidiq juga tak melewatkan hal kecil. “Saya branding melalui media sosial dan mengajak teman-teman berwisata ke Kota Blitar. Itu sangat membantu terkait promosi pariwisata,” ujarnya.
Setelah mengikuti Kangmas Diajeng Kota Blitar, Sidiq memiliki skill komunikasi yang cukup mumpuni. Dia dapat meningkatkan public speaking, kemampuan leadership organisasi, menambah relasi, meningkatkan personal branding, serta pengalaman ilmu baru.
Dia menambahkan, sebagai duta wisata harus memliki 4B 1T. Yakni, brain, beauty, behaviour, brave, and talent. Untuk pemuda Blitar, dia berpesan stop waiting for a thing to happen, go out and make it happen. “Blitar butuh kita,” tandasnya. (han/c1/wen)