TRENGGALEK – Kebanggaan menyeruak di benak Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. Bagaimana tidak, kemarin (6/3) pihaknya secara langsung bisa melihat mobil listrik bertenaga surya karya siswa SMK Muhammadiyah Watulimo. Bahkan, orang nomor satu di lingkup Pemkab Trenggalek itu berkesempatan mengendarai kendaraan ini. “Saya merasa bangga dan senang dengan adanya inovasi ini. Karena ini bisa mendorong pemanfaatan energi terbarukan untuk bidang transportasi,” katanya.
Menurut dia, alat transportasi berbentuk boogie car ini kelak bisa dijadikan feeder tempat wisata di Watulimo. Apalagi kendaraan ini tidak menggunakan bahan bakar fosil, yang tentunya bisa lebih ramah lingkungan. Diharapkan ini kelak bisa semakin memanjakan wisatawan yang datang berkunjung. “Kami ingin membuat akses antara kota dan Watulimo nanti juga terhubung dengan bus pariwisata. Terus di dalamnya nanti kita juga ingin bikin jalur sepeda, sekaligus nanti mungkin bisa jadi jalur untuk kendaraan listrik,” imbuhnya.
Selain mobil listrik, ayah tiga putra itu menantang SMK ini untuk tidak hanya fokus dalam pengembangan mobil listrik saja. Beberapa hal lain bisa dikembangkan yang mungkin erat dengan kehidupan masyarakat sekitar. Seperti halnya penggerak perahu nelayan menggunakan mesin tenaga surya. Terus di bidang pertanian, pompa air bertenaga surya. “Saya yakin ini akan lebih tepat guna,” ujarnya.
Bupati Arifin juga menyemangati empat siswa penggagas mobil listrik tenaga surya itu guna meraih beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. “Saya tadi juga menyemangati, sekarang kita punya beasiswa untuk sains dan engineering. Jadi, mereka yang terlibat dalam proyek ini akan kita beasiswai kalau meneruskan kuliah di bidang jurusan teknik kelistrikan,” terang pria yang menjabat sebagai Ketua KNPI Jatim itu.
Mobil karya siswa SMK Muhammadiyah Watulimo ini dipercaya dapat menempuh jarak tempuh hingga 50 kilometer (km) saat baterai dalam kondisi penuh. Pengisian baterai membutuhkan waktu 3 jam dan kendaraan ini akan bisa terus berjalan asalkan ada sinar matahari masuk. Selain bisa difungsikan untuk mengangkut penumpang, kendaraan ini juga bisa difungsikan untuk pompa air di musim kemarau.
Bupati pun berencana memboyong mobil listrik karya siswa SMK Muhammadiyah Watulimo ke Pendapa Manggala Praja Nugraha. Mobil yang dibanderol Rp 50 juta, rencananya akan difungsikan untuk aktivitas di seputaran pendapa. Alasannya, kendaraan itu sangat ramah lingkungan dan hemat energi karena menggunakan listrik yang berasal dari panel surya. Selain itu yang membuat bangga, kendaraan ini adalah karya siswa SMK. “Kami akan memboyong mobil ini ke pendapa. Tadi, satu mobil harganya 50 juta, saya suruh benerin dulu sebelum kita boyong,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Trenggalek, Totok Rudijanto juga mengapresiasi kesuksesan siswa SMK Muhammadiyah Watulimo. Dia mengaku, semua harus berupaya semaksimal mungkin untuk mendukung, baik dari segi anggaran maupun dari segi pemikiran. Karena mereka secara struktural di bawah Pemprov Jatim, tapi secara masyarakat beda. “Nanti kita carikan pola-pola atau terobosan-terobosan yang mereka bisa. Diharapkan empat siswa tadi utamanya bisa berlanjut untuk meneruskan perguruan tinggi dengan beasiswa yang kita miliki di daerah.
Totok menambahkan, untuk riset, mereka sudah berkoordinasi dengan bappedalitbang agar sekolah mengajukan permohonan proposal untuk risetnya sehingga nanti bisa didukung dengan dasar hukumnya apa, status tanahnya bagaimana, kemudian perizinannya seperti apa, terus kajian atau analisanya seperti apa. “Kita bakal bantu untuk bantuan pembiayaan risetnya,” tandasnya.(*/c1/rka)