TULUNGAGUNG – Pandemi Covid-19 tak menghalangi siswa SMAN 1 Boyolangu (SMABOY) untuk meraih prestasi. Tahun ini ada 36 siswa dari sekolah favorit tersebut yang lolos seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Jumlah itu merupakan yang terbanyak di antara sekolah lain di Kota Marmer ini.
Sinergitas antara guru, siswa, dan orang tua serta didukung dengan program sekolah merupakan kunci kesuksesan dari SMABOY dalam mempertahankan prestasi tiap tahun.
Termasuk tahun ini, merupakan kebanggan tersendiri menjadi sekolah yang berhasil meloloskan puluhan siswa ke sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) terkemuka di Indonesia. Mulai dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Brawijaya (UB), dan lain-lain.
Butuh komitmen dari siswa, guru, dan orang tua untuk benar-benar menghasilkan output siswa yang kompetan dan bisa menapak masa depan.
“Sejak masuk SMABOY ini sudah dibimbing dan diarahkan untuk belajar dengan giat agar bisa mencapai prestasi atau cita-cita yang diinginkan,” tandas Ella Triantika saat ditemui di sekolah tersebut.
Kini siswa kelas XII MIPA 1 ini bisa tersenyum setelah berjuang keras selama tiga tahun serta bisa lolos SNMPTN di Fakultas Mesin dan Dirgantara ITB.
Dia mengaku sejak awal kelas X sudah bertekad meraih ranking terbaik. Dengan harapan ketika konsisten mempertahankan nilai, maka peluang untuk lolos bisa lebih mudah. Berbagai upaya dilakukan mulai dari bimbingan online, offline, hingga les privat.
Waktu untuk belajar merupakan hal biasa yang dilakoni. “Sabtu dan Minggu tetap untuk bermain, refreshing,” tandas warga Desa Pakisrejo, Kecamatan Tanggunggunung ini.
Alhasil rutinitas tersebut membuahkan hasil. Berbekal kemampuan matematika dan fisika, dia akhirnya memberanikan diri daftar ke ITB. Itu setelah dapat restu dari orang tua dan bimbingan konseling (BK) di sekolah. “Saat proses menunggu pengumuman, puasa Senin-Kamis dan salat Tahajud rutin dilakukan. Semula memang pesismis dan mempersiapkan SBMPTN, tapi Tuhan mengabulkan doa selama ini,” ungkapnya.
Berbeda dengan Gian Alberta Farica. Siswa kelas XII MIPA 2 ini lolos di Fakultas Kedokteran Unair.
Warga Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, ini memang sejak awal tekun belajar meski tidak ikut les privat. Di kelas XII ini, dia mulai ikut bimbingan untuk menambah kemampuan pelajaran.
Di samping itu, belajar otodidak dengan melihat video di YouTube untuk mengejarkan soal-soal. Dari situ, jika ada masalah tak segan bertanya ke teman maupun guru. Pelan tapi pasti mendapatkan berbagai pengalaman dan jadi pembelajaran ketika di dalam kelas.
Dorongan dari guru dan orang tua semakin menambah semangat belajar. “Alhamdulillah lolos, ya puasa dan salat tak pernah lupa,” ungkap anak tunggal tersebut.
Dia memiliki nazar ketika lolos SNMPTN, yaitu akan menghibahkan buku ke teman-temannya dan adik kelasnya sebagai penyemangat agar tekun belajar.
Wedaring Kingkin Filosofi, siswa kelas XII IPS 3 ini pun semringah. Dia diterima di Fakultas Ekonomi Pembangunan Unair.
Dia mengambil langkah konsisten belajar saat awal masuk sekolah. Sebab, sudah berniat masuk PTN di bidang ekonomi.
Selain belajar di kelas, warga Desa Wates Kroyo, Kecamatan Besuki, ini otodidak belajar lewat aplikasi. Materi-materi yang tersedia relevan dengan mata pelajaran yang didapatkan di sekolah.
Tentu kesempatan itu digunakan sebaik mungkin. “Waktu pandemi belajar daring dengan guru, jika sudah selesai tetap belajar dengan aplikasi,” tandasnya.
Dia pun sudah memetik hasil kerja kerasnya selama ini. Berdebar merupakan perasaan ketika menunggu pengumuman. “Sempat menangis ketika melihat pengumuman lolos, menentukan pilihan kampus ini harus mempertimbangkan antara realistis atau idealis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Boyolangu, Muji Rahayu MPd melalui Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Endro Santoso mengaku, dua tahun lalu sekolah ini berada di ranking 700 dari 1.000 top sekolah di Indonesia. Tiap tahun akan terus ada progres membaik. “Tahun ini mencoba di kisaran ranking 500 top sekolah di Indonesia,” ungkapnya.
Upaya dilakukan dengan pembelajarn efektif, namun sesuai dengan aturan. Termasuk ada offline, daring, tetap dilakukan.
Selain itu, bekerja sama dengan pihak luar semisal lembaga bimbingan belajar (LBB), sering gelar tryout. “Tiap ada tryout kita share ke anak-anak. Ada juga sinergitas dengan Ruangguru untuk dapat soal dan tidak berbayar sehingga membantu siswa,” tandas guru PPKn ini.
Dia mengaku, bimbingan konseling ini sangat membatu siswa untuk menentukan pilihan untuk PTN. Dengan begitu tidak ada keraguan siswa dalam melangkah. “Sejak awal, sekolah sudah menyampaikan berbagai program sekolah ke orang tua siswa. Dengan demikian, ada komunikasi yang terjalin baik dan ada dukungan sebagai bagian untuk kemajuan pendidikan,” pungkasnya. (*/c1/din)