TULUNGAGUNG- Ingin Siswanya Mempunyai Keahlian, Keterampilan, dan Kompetensi di Bidang TIK
Siswa SMAN 1 Rejotangan khususnya kelas X dan XI antusias mengikuti program PRODISTIK bersama ITS Surabaya. Dengan didampingi orang tua siswa, kuliah tamu program terapan TIK itu bisa meningkatkan kompetensi siswa.
SMAN 1 Rejotangan sebagai satu-satunya SMA di Tulungagung yang tanggap terhadap perubahan. Terbukti, sekolah yang ada di Jalan Buntaran, Rejotangan, itu sukses menggelar kegiatan kuliah tamu Program Terapan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (PRODISTIK). Acara tersebut digelar pada Rabu (15/6) yang dihadiri seluruh siswa siswi kelas X dan XI SMAN 1 Rejotangan.
Selain itu juga dihadiri langsung Kepala SMAN 1 Rejotangan Agung Ismiharto SKom MPd, para staf, guru, serta mengundang para wali murid untuk mendampingi anak mereka dan mengetahui tentang kegiatan kuliah tamu PRODISTIK yang positif ini.
“Syukur alhamdulillah, acara ini mendapat support dari wali murid, komite sekolah, dan dinas pendidikan. Program ini bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan dihadiri langsung oleh narasumber dari ITS yakni Drs M Zainul Asrori MSi dan Dr Hozairi SST MT,” tegas Agung Ismiharto saat ditemui kemarin.
Lebih jauh, Agung menjelaskan, kuliah tamu program terapan TIK ini bertujuan agar para siswa siswi SMAN 1 Rejotangan menguasai Pelajaran di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dari bidang ini ada beberapa bidang lain seperti halnya bidang desain grafis, bidang Komputer perkantoran, bidang animasi, bidang multimedia (yang berfokus ke video grafis, perfilman), serta bidang pemrograman dan robotika. Program ini berbentuk seperti pelatihan dan lebih ke arah keterampilan, yakni 80 persen dilakukan secara praktik dan 20 persen dilakukan secara teori. Pelatihan ini dilakukan di hari Sabtu sepulang sekolah dan mereka mendapatkan 2 jam praktik setiap pertemuannya di lab sekolah. “Jadi ini semacam ekstrakurikuler yang sudah terstruktur diadakan di luar jam pelajaran sekolah,” tambah Dr Hozairi SST MT.
Sementara itu, program-program yang dilakukan ITS ke SMAN 1 Rejotangan ini adalah pembinaan dari trainer-nya dan instruktur yang sudah lulus training of trainer dari ITS. Itu terdiri dari dua pembimbing yang mempunyai keahlian seperti teknis dan tata tulis. Jadi, kegiatan ini tidak serta-merta berhenti di sini. Pihak ITS dan SMAN 1 Rejotangan pun juga melakukan kegiatan upgrading per tahunnya sehingga ilmu yang sudah ada akan terus ditingkatkan. Setiap semester pun juga ada pemantauan, seperti halnya pihak ITS melakukan ujian online dan pihak SMAN 1 Rejotangan melakukan ujian praktik. Serta para siswa siswi juga memiliki transkrip nilai yang didapat dari pelajaran PRODISTIK yang diikuti setiap semesternya. Transkrip itu ditandatangani oleh kedua belah pihak yakni pihak sekolah dan pihak ITS, kemudian akan dilaporkan kepada wali murid yang bertujuan untuk memperlihatkan dan memantau progres siswa siswi yang mengikuti PRODISTIK ini.
Mereka bisa dikatakan lulus sempurna ketika sudah menyelesaikan project akhir sesuai bidang masing-masing. Serta di akhir kegiatan setiap tahun, pihak ITS juga mengadakan kompetisi bernama PRODISTIK Competition in It (Procommit) sebagai ajang mengasah kemampuan para siswa siswi di bidang IT.
“Jadi manfaat dari program studi ini biar adik-adik kita kelas X sampai kelas XI apa pun jurusannya, baik IPA ataupun IPS, kita bekali bidang TIK. Dengan harapan, mereka memiliki keahlian, keterampilan, dan kompetensi di bidang TIK,” ungkap Dr Hozairi SST MT.
“Karena ketika sudah lulus, mereka memiliki dua ijazah, dari sekolah dan dari program PRODISTIK ini. Dengan demikian, ini memiliki nilai yang lebih ketika mereka sudah lulus sekolah dan ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti kuliah. Lebih lagi untuk siswa yang akan bekerja, mereka memiliki poin plus tersendiri dari pada para siswa lain yang tidak memiliki sertifikat bidang TIK,” lanjutnya.
“Itu karena total di bidang TIK jumlah bebannya setara 25 SKS. Dengan demikian, mereka sukses di sekolah dan di bidang masing-masing, serta punya bekal di bidang TIK,” tegasnya.
Program ini sangat berkesan, berguna, dan mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari Bapak Agung Ismiharto, SKom MPd selaku kepala sekolah SMAN 1 Rejotangan. “SMAN 1 Rejotangan ini juga mau berubah, maka dari itu dengan pembekalan tentang bidang informasi dan Teknologi (IT) diharapkan para siswa yang sudah lulus dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi ataupun ingin bekerja, sudah matang dan siap bersaing di dunia kerja maupun perguruan tinggi, serta memiliki nilai tambahan dan bekal untuk ke depannya,” ucap kepala sekolah.
Beliau juga beranggapan bahwa perlu support dari orang tua murid di sekolah ini yang rata-rata bermasyarakat industri, pertanian, dan peternakan sehingga kita tampung di PRODISTIK ini. Pengetahuan tentang IT sangat diperlukan di era saat ini, maka dari itu untuk kedepannya kita mengadakan program kegiatan dengan menggandeng ITS Surabaya, karena ITS adalah perguruan tinggi yang luar biasa di ranah IT.
Selain program kegiatan ini bisa bermanfaat dan mempermudah para siswa siswi yang sudah lulus dari sekolah untuk berjalan melangkah ke depan, program ini pun bermanfaat untuk sekolah. Itu karena ketika para siswa siswi melakukan program kegiatan ini, selain praktik di setiap bidangnya, mereka juga harus menulis hasil laporan akademis tentang apa yang sudah dikerjakan. Laporan akademis ini akan jadi cikal bakal karya ilmiah yang bakal di pajang di rak perpustakaan sebagai bahan bacaan dan pembelajaran untuk para siswa siswi.
Kemitraan atau kerja sama dengan ITS ini juga melewati beberapa tahap serta melalui analisis yang sangat ketat dan rumit. Tidak serta-merta semua sekolah bisa mengajukan untuk mengadakan program kegiatan PRODISTIK ini. Analisis yang ketat ini menilai dari supervisi, kelayakan sarana dan prasarana sekolah, serta dukungan dari komite baru agar program PRODISTIK ini bisa diadakan. Ada sekitar 38 sekolah menengah akhir (SMA) dan madrasah aliyah (MA) di Jawa Timur yang sudah menjalin kerja sama dengan ITS. Dari 38 sekolahan tersebut, hanya ada 8 SMA di Jawa Timur yang menjadi mitra ITS, serta SMAN 1 Rejotangan adalah salah satu dan pertama yang sudah menjadi mitra klaster SMA di Tulungagung. Tak ayal, ini menjadi salah satu sebuah kebanggaan tersendiri untuk SMAN 1 Rejotangan. (*/c1/fid)