Prestasi adalah hal yang familier bagi SMA Negeri 1 Kedungwaru (SMARIDUTA). Minat dan bakat siswa-siswinya difasilitasi sekolah, baik di bidang akademis maupun non-akademis. Harapannya dapat mengembangkan dan menyalurkan bakat minat mereka. Terbukti, dari dulu hingga sekarang tetap meraih prestasi. Tak terkecuali di kala pandemi ini.
Sobat koper, yuk ikuti perjalanan prestasi SMARIDUTA di masa pandemi ini!
Razzan Fikri Putra Wahydra dan Otniel Rapha Pileo adalah siswa berprestasi asal SMARIDUTA yang berhasil membawa juara Student Best Idea 2 dari Science Hunter From East to be the Best Young Scientist se-Kabupaten Tulungagung. Mereka didampingi Wahyu Dewi Adi Harmandi SPd, guru pengampu mapel Biologi. Persiapan mereka mengikuti lomba KIR ini nggak main-main, lho. Mereka diminta ikut lomba tersebut seminggu sebelum pelaksanaan lomba KIR. Mereka mempersiapkan waktu dua hari saja. Walaupun begitu mereka tetap bisa menjadi juara.
Dalam mengikuti lomba KIR ini harus memiliki wawasan luas sehingga mereka banyak mencari referensi mulai dari buku yang ada di perpustakaan sekolah, berdiskusi dengan orang tua mereka, dan bimbingan dari guru pendamping.
Tema untuk penelitian itu tentang science, yaitu Pemanfaatan Limbah Kertas Koran sebagai Substitusi Sumber Pakan Serat Hijau Alami pada Hewan dan Manusia pada Musim Kemarau.
Tidak hanya di bidang akademis saja, bidang non-akademis tidak mau kalah dalam menyumbangkan prestasi. Seperti bidang olahraga, tim basket putra SMARIDUTA masuk di fantastic four Honda DBL yang diselenggarakan Jawa Pos.
Ahmad Qusnazin Zulfa merupakan pelatih basket SMARIDUTA yang melatih tim basket putra. Menurut beliau persiapan DBL untuk tahun ini begitu singkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jika sebelumnya persiapan DBL bisa dilakukan sekitar satu tahun sebelum lomba, namun kali ini harus dipersiapkan dengan singkat.
Ahmad menyampaikan bahwa persiapan DBL tahun 2021 yang berlangsung beberapa saat lalu, meliputi beberapa latihan di antaranya yang paling utama adalah latihan fisik para pemain, serta sparing dengan klub-klub dari sekolah lain. Selain itu, melatih teknik para pemain.
DBL merupakan event pertama yang diikuti oleh tim basket SMARIDUTA setelah masa pandemi sehingga diperlukan latihan ekstra, bahkan hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu untuk latihan.
DBL tahun 2021 lalu diwakili oleh pemain dari tiga angkatan dan alumni. Angkatan 2021 sebanyak satu siswa, angkatan 2020 sebanyak tujuh siswa, dan angkatan 2019 sebanyak tiga siswa. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini SMARIDUTA juga memberi kesempatan kepada alumni yang dulu ketika satu generasi tidak bisa mengikuti DBL karena pandemi, maka pada tahun ini ada dua alumni turut mengikuti DBL yang merupakan kesempatan emas bagi para pemain untuk menunjukkan kualitas mereka.
Pertandingan ini diikuti sekitar 64 sekolah se-Jawa Timur. Tentunya dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, di antaranya dilakukan swab PCR pada setiap pemain sebelum dimulainya pertandingan. DBL tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini menggunakan sistem gugur. Dari sekitar 60 lebih tim yang mengikuti DBL, awalnya diambil sekitar 32 tim, kemudian 16 besar, selanjutnya 8 besar, dan kemudian menuju semifinal.
Menurut Ahmad, di pertandingan kali ini para pemain harus belajar cara me-manage tenaga, karena pada saat di kuarter 3 mereka unggul. Namun, kehabisan tenaga saat di kuarter 4. Beliau juga menyampaikan bahwa mungkin tenaga para pemain juga berkurang karena perjalanan bolak-balik dari Tulungagung ke Surabaya yang menghabiskan waktu sekitar tiga sampai empat jam.
Pelatih tim basket putra tersebut merasa bangga dengan pencapaian tim basket di DBL 2021. Walaupun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang berhasil masuk final dan saat ini masuk di semifinal, namun beliau cukup bangga dengan segala proses serta banyaknya kendala bisa sampai di fantastic four. Hal ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa.
Erdyanza Bima A. merupakan salah satu perwakilan dari tim basket yang mengikuti DBL mewakili SMARIDUTA. Siswa yang memiliki nama panggilan Bima tersebut menyampaikan bahwa DBL tahun ini diumumkan begitu mepet dari waktu lomba. Akibatnya, persiapan yang dilakukan juga lebih singkat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Latihan dilakukan kurang lebih selama satu bulan full secara terus menerus setiap harinya dan juga dilaksanakan sparing melawan tim basket dari sekolah-sekolah lain.
Bima sebagai perwakilan tim basket merasa senang bisa ikut menjadi perwakilan dari tim basket SMARIDUTA untuk mengikuti DBL, dia pun juga merasa bangga karena tim basket SMARIDUTA bisa masuk semifinal dan fantastic four.
Prestasi lainnya juga disumbangkan oleh Ryan Rangga Prasetyo di salah satu ajang bergengsi di Jawa Timur. Siswa Angkatan 2020 tersebut memenangkan lomba story telling pada SMA AWARDS yang dilaksanakan beberapa saat lalu.
Ryan menjelaskan bahwa cerita yang diangkatnya merupakan cerita asli yang benar-benar ada dan bukan hanya cerita rakyat, namun ada buktinya di relief Candi Mirigambar peninggalan Majapahit yang menjelaskan tentang sejarah adanya Tulungagung.
Lomba yang dilaksanakan tersebut merupakan lomba yang berbasis online sehingga aktivitas lomba melibatkan beberapa orang. Mulai dari pembuatan video sampai pada proses pengeditan dan pengiriman. Dia mendapat bimbingan dari Pak Agung dan Ma’am Anis. Setelah itu, proses pembuatan video mulai dilakukan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di LSBDF dengan kondisi yang ricuh, sebab pada hari Jumat di Bulan November tersebut juga banyak siswa SMARIDUTA yang melakukan take video untuk lomba SMA AWARDS lainnya.
Setelah proses perekaman, dilanjutkan dengan proses pengeditan video yang memakan waktu cukup panjang. Ryan menjelaskan bahwa pengeditan video dilakukan pada hari Sabtu setelah perekaman video. Dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 01.00 dini hari.
Dia mengaku sempat merasa kurang percaya diri dengan penampilannya yang hanya mengenakan lurik serta blangkon. Namun begitu, dirinya berhasil menjadi juara ke2 dengan mengalahkan sekitar 1.528 siswa perwakilan tiap sekolah di Jawa Timur.
