Dalam pelatihan kemarin, peserta diperkenalkan tentang seluk beluk jurnalistik, pengetahuan jurnalistik, sampai kinerja wartawan dan bagaimana penyebarluasan beritanya di media massa, baik cetak maupun elektronik.
Berbagai pertanyaan pun mengalir dari para peserta, seperti bagaimana membedakan menulis berita straight news dan soft news. Bahkan, cara untuk mendapatkan ide tulisan jika tidak ada kegiatan di lapangan dan pertanyaan tentang bergelut di dunia jurnalistik bisa mendapatkan penghasilan, serta berbagai pertanyaan lainnya.
Pada kesempatan kemarin, hadir juga pengawas SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Drs Jarot Suseno MPd. Dia sangat mengapresiasi semangat SMK Islam 1 Durenan untuk memberikan bekal jurnalistik kepada para guru dan siswa. Apalagi, kini guru juga dituntut untuk bisa menulis.
“Sudah ada wacana untuk bisa menerbitkan jurnal bagi guru-guru. Jika itu nanti bisa dirumuskan di SMK Islam 1 Durenan ini dan bisa diterbitkan, pasti akan luar biasa,” pungkasnya. (tin/c1/din/dfs)