TULUNGAGUNG – Akhir-akhir ini perkembangan cosplay di Tulungagung kian digandrungi sekelompok anak muda. Tenarnya Bobocu usai cosplay layaknya tokoh film korea Han Seo Jun, semakin menambah atensi masyarakat. Di balik dandanan cosplayer yang memukau mata, ternyata proses pemilihan kostum dan make up tak bisa disepelekan.
Sudah sejak 2013 menekuni dunia cosplay, kini Soni Yahya telah berhasil menyandang profesional cosplayer dengan memenangkan berbagai event cosplay serta menjadi juri pada ajang perlombaan cosplay. Dulunya cosplay banyak dipandang sebelah mata dan hanya orang-orang tertentu yang menggemari bidang tersebut. Namun kini perkembangan cosplay di Tulungagung semakin menunjukkan tren positif.
Profesional Cosplayer, Soni Yahya mengatakan, cosplay merupakan padanan kata dari custome dan play. Dengan berdandan ala Jepang atau memerankan tokoh, menjadi ciri khas tertentu dari kesenian cosplay tersebut.
Menurut dia, kini tren cosplay di Tulungagung kian berkembang seiring banyaknya cosplayer yang banyak diterima di sosial media (sosmed). “Sebelum pandemic, atensi publik dengan cosplay itu tidak seperti sekarang. Dengan adanya pandemi menjadi banyak para cosplayer memuaskan hasrat mereka dengan berdandan dan mengunggahnya ke sosmed. Ternyata respons netizen itu bagus banget,” jelasnya kemarin (6/6).
Dia mengaku, awal mengenal cosplay yakni karena anime Dragonball. Kesukaannya dengan anime Dragonball tersebut membuatnya sering mencoba berdandan ala Goku tokoh utama dalam anime tersebut. Sehingga pada tahun 2013 mengenal komunitas cosplay di salah satu mal di Malang. “Awalnya itu kan dulu suka banget tuh sama anime Dragonball. Nah dari situ suka memperagakan tokoh-tokoh anime. Kalau sekarang lebih suka memerankan tokoh di game mobile legends,” katanya.
Dia menjelaskan, tidak seperti sekarang, dulunya dunia cosplay hanya digemari orang-orang tertentu. Hal itu dikarenakan belum diterimanya cosplay pada masyarakat. Seiring majunya teknologi kesenian cosplay tersebut semakin digandrungi banyak anak-anak muda dan lebih mudah diterima di masyarakat. “Dulu itu yang suka cosplay ya hanya orang-orang yang suka dengan anime. Kalau sekarang kan dari cosplay-nya juga berkembang sehingga atensi masyarakat juga meningkat,” ungkapnya.
Lanjut dia, untuk berdandan serta memerankan tokoh memerlukan niat serius. Pembuatan kostum sendiri minimal menghabiskan uang sekitar Rp 250 ribu. Tak hanya kostum, make up pun menjadi pernik yang penting dalam cosplay. “Make up-nya itu bisa sampai 30 menit hingga 1 jam. Seperti pakai foundation, shading plus contouring, riasan mata dan penataan rambut,” pungkasnya. (*/din)