KOTA BLITAR – Karim Haiqal Haqqy (KHH) tak bisa berkutik. Anggota Satlantas Polres Blitar Kota akhirnya berhasil menangkapnya. Itu lantaran yang bersangkutan diduga menabrak Al Fahad Akbar Wahyu Suparto, warga Kelurahan/Kecamatan Nglegok.
Pria 31 tahun warga Desa Pojok, Kecamatan Garum, itu dibekuk polisi tiga jam usai menabrak remaja 16 tahun hingga meregang nyawa. Yakni pada Senin (27/6) pekan lalu. KHH saat itu mengemudikan pikap dengan kondisi mabuk.
“KHH kabur usai menabrak. Setelah mendapat laporan dari orang tua korban, anggota (polisi, Red) langsung mengejarnya,” kata Kasat Lantas Polres Blitar Kota AKP Mulya Sugiharto, kemarin (5/7).
KHH ditangkap setelah dilakukan serangkaian penyelidikan. Berdasarkan keterangan saksi-saksi di TKP dan rekaman CCTV, sopir pikap tak bertanggung jawab itu berhasil ditemukan bersembunyi di wilayah Kelurahan Blitar. “KHH kami amankan beserta barang bukti mobil pikapnya,” jelas perwira berpangkat tiga balok ini.
Akibat perbuataanya itu, KHH terancam dijerat pasal 310 Ayat (4) UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Ancaman hukumannya maksimal enam tahun penjara. Polisi telah menetapkan KHH sebagai tersangka.
Mulya menjelaskan, kecelakaan itu terjadi di Jalan Raya Jiwut, Kecamatan Nglegok sekitar pukul 01.30 WIB. Kronologinya, pikap yang dikemudikan KHH melaju kencang dari utara ke selatan. Hasil penyidikan, KHH mengemudi dalam pengaruh alkohol.
Nah, saat melintas di Jalan Raya Jiwut, mobil pikap itu menabrak sepeda motor Honda C70 nopol AG 5897 LZ yang dikendarai korban dan temannya. Mereka saat itu melaju searah di depannya. Korban ditabrak dari belakang hingga terjatuh.
Bukannya berhenti untuk menolong, sopir pikap itu justru kabur. KHH tancap gas melarikan diri. Warga yang melihat kecelakaan itu langsung melarikan kedua korban ke rumah sakit. “Pagi harinya, keluarga korban melaporkan kecelakaan itu kepada Unit Laka Lantas Polres Blitar Kota. Saat itu juga kami langsung kejar penabraknya,” tandasnya. (sub/c1/wen)
