TULUNGAGUNG – Pengalaman baru dirasakan Direktur RSUD Campurdarat dr Rio Ardona MMRS. Sejak memimpin rumah sakit tersebut di akhir tahun 2021 lalu, jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mau tidak mau juga harus paham tentang kebutuhan konstruksi. Itu dikarenakan kini sedang berlangsung pembangunan RSUD Campurdarat tahap II.
“Iya, saya sama teman-teman konsentrasi di penyelesaian pembangunan tahap II ini. Masih harus lembur-lembur, sesegera mungkin bisa dituntaskan. Akhirnya juga ikut mengawasi jalannya pembangunan. Jadi tahu ukuranukuran besi, baja, campuran semen, ini itu akhirnya jadi lebih tahu,” ucap mantan Kepala Puskesmas Sendang ini. Pria 37 tahun ini menjelaskan, proses pembangunan tahap II telah berjalan 55 persen.
Sebagaimana program dari Pemkab Tulungagung, diharapkan Agustus nanti rumah sakit penyangga ini bisa dilaunching. “Sementara ini masih digunakan sebagai rumah sakit darurat Covid-19. Setelah launching nanti diharapkan pelayanan untuk masyarakat umum bisa dilaksanakan,” jelas ayah dua putra ini.
Diceritakan lulusan program studi Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Brawijaya Malang ini, dia telah terlibat dalam pembangunan RSUD Campurdarat ini saat menjadi bagian dari tim di Dinas Kesehatan Tulungagung. Ketika dicanangkan di tahun 2017 masa kepemimpinan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo kala itu, dengan telah over capacity-nya RSUD dr Iskak, maka diperlukan RSUD penyangga yang akhirnya diputuskan dibangun di Campurdarat.
Akhirnya, di tahun 2018 berjalan proses pengadministrasian dari tim yang kemudian diajukan ke pemkab. Selanjutnya, penetapan organisasi pada tahun 2020 di masa kepemimpinan Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo. Kemudian di tahun 2021 pembanguanan tahap I, berlanjut tahap II di tahun 2022 ini.
Di tahap l lalu, pemkab menggelontor anggaran Rp 15 miliar dan tahap II ini Rp 25 miliar. Selesai tahap II nanti rencananya dilanjutkan pembangunan tahap III senilai Rp 26 miliar.
“Kini kami menunggu sumber daya manusia (SDM) dari badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia (BKPSDM), juga proses untuk menjalin kerja sama dengan BPJS. Harapannya nanti bisa memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, utamanya untuk warga Tulungagung selatan. Serta harus bisa mewadahi semua lapisan masyarakat,” ucap penyuka menu penyetan ini.(tin/c1/din)