TULUNGAGUNG – Pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir dua tahun. Namun kondisi ini masih menghambat program-program pemerintah. Salah satunya, program transmigrasi yang banyak tertunda akibat kebijakan refocusing anggaran.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tulungagung Agus Santoso mengatakan, program transmigrasi untuk kuota Tulungagung gagal terealisasi pada 2021 kemarin. Padahal, sudah ada tiga kepala keluarga (KK) yang setuju berangkat ke Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. “Karena tidak ada anggaran akibat refocusing, kita batal berangkat,” katanya.
Namun, tiga KK ini akan diprioritaskan untuk berangkat pada 2022 ini. Terang Agus, keran transmigrasi akan kembali dibuka di tahun 2022 ini. Ada sejumlah tawaran daerah, namun dia akan mengarahkan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat karena berada di lokasi yang lebih strategis. “Kalau nanti ternyata calon transmigran banyak, akan kita seleksi. Saya tidak ingin calon transmigran ini orang-orang putus asa. Saya ingin mereka berhasil mengubah nasibnya jadi lebih baik ke depannya,” tuturnya.
Mantan Camat Rejotangan ini mengaku akan segera melakukan sosialisasi ke desa-desa. Dia berharap peminat tinggi, terlebih menargetkan bisa mengirimkan 20 KK calon transmigran. “Saya sudah ke sana (Mamuju,red). Bahkan nanti calon kita tak hanya dibekali keterampilan pertanian untuk menggarap lahan fasilitasnya, tapi juga keterampilan lain. Karena di sana tidak ada bengkel motor, tukang cukur, dan lainnya,” terangnya.
Untuk sekadar diketahui, program transmigrasi ini merupakan program rutin Kementerian Transmigrasi setiap tahunnya. Ada sejumlah daerah yang ditawarkan, di antaranya di Kabupaten Sigi dan di Kabupaten Mamuju. Mereka nantinya mendapat fasilitas mulai dari rumah sebagai tempat tinggal, biaya hidup selama setahun, dan perlengkapan pertanian karena dalam program ini mereka difasilitasi tanah pertanian kurang lebih 2 hektare untuk digarap. “Semuanya dibiayai oleh kementerian. Seperti yang saya sampaikan tadi, kami tugasnya lebih kepada pembekalan ilmunya, agar di sana tidak mengalami kesulitan,” tandasnya. (lil/c1/rka)