SURUH, Radar Trenggalek – Banyak usaha yang dilakukan masyarakat Bumi Menak Sopal kendati masih dalam masa pandemi Covid-19. Sebab, semua itu berawal dari kegigihan dan ketelatenan. Setidaknya ini dibuktikan Suprapto yang sukses membudidayakan lebah madu timur. Lebah madu timur yang merupakan lebah asli Indonesia dan hidup di wilayah pulau Jawa tidak akan menyerang manusia jika tidak merasa terancam.
Kendati demikian, untuk membudidayakan tidak segampang kelihatannya serta diperlukan kesabaran ekstra dan ketelatenan. Apalagi sisa halaman rumah orang yang digunakan untuk budi daya tidak begitu luas. Kendati demikian, hal tersebut disiasatinya dengan menyiapkan makanan berupa tanaman yang selalu berbunga.
“Madu yang dihasilkan sangatlah manis. Makanya saya bertekad membudidayakannya sejak sekitar lima tahun lalu dan hasilnya cukup memuaskan,” ujar warga Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh ini.
Dibantu sang anak, dirinya mempelajari cara beternak lewat internet dan mencari informasi dari peternak lain di luar daerah. Lambat laun dirinya mulai menguasai cara membudidayakan lebah madu tersebut. Dirinya juga menyediakan tanaman yang menjadi idola yaitu tanaman yang menghasilkan resin, nektar, dan polen. Selain belimbing tersebut, dirinya juga menyediakan tanaman lain seperti randu, sengon dan jambu biji.
Dari setiap kali panen dengan waktu sekitar 45-50 hari selalu menghasilkan madu dengan jumlah yang bervariasi setiap koloninya. Harga yang ditawarkan bervariasi mulai ukuran 80 ml Rp 50 ribu, 150 ml Rp 75 ribu, 250 ml Rp 120 ribu dan 500 ml dengan harga Rp 215 ribu. (jaz/c1/rka/dfs)