KOTA BLITAR– Kebijakan pemerintah menghapus tes swab antigen atau PCR sebagai syarat perjalanan bagi calon penumpang yang sudah vaksin Covid-19 dosis satu maupun kedua, direspons gembira awak angkutan umum. Pasalnya, itu bakal kembali meningkatkan volume penumpang.
Seperti dikatakan Pengawas PO Harapan Jaya di Terminal Tipe A Patria Kota Blitar, Isbianto. Dia menilai, penghapusan kebijakan tersebut akan berdampak positif terhadap volume penumpang bus. “Ini bagus sekali. Kami setuju. Pemerintah sudah memberikan peluang kepada masyarakat untuk mengadakan perjalanan dengan lebih mudah,” ujarnya, kemarin (10/3).
Menurut dia, masyarakat khususnya calon penumpang tidak akan lagi terbebani syarat perjalanan tersebut. Sebab, calon penumpang harus merogoh kocek tambahan untuk bisa bepergian dengan angkutan umum. “Selain itu, mereka juga merasa takut dengan hasil swab antigen maupun PCR. Apalagi jika hasilnya positif sehingga harus karantina dan lain sebagainya,” jelasnya.
Pihaknya yakin penghapusan syarat perjalanan itu bakal meningkatkan okupansi penumpang. Peningkatan akan terlihat dalam beberapa hari ke depan.
Hal senada diungkapkan Mandor PO Bagong, Gustaf Karel. Kebijakan penghapusan itu bakal menjadikan moda transportasi umum kembali bergairah. “Peningkatan sudah terlihat sekitar seminggu terakhir,” terangnya.
Dia mengatakan, ada peningkatan jumlah penumpang sekitar 30 persen. Sebelumnya, dari 17 unit bus yang tersedia, hanya empat unit yang jalan. “Kini sudah menjadi sekitar delapan unit. Ada peningkatan meski tidak signifikan,” ujarnya.
Kendati demikian, pengelola bus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 secara ketat. Mengimbau penumpang untuk tetap mengenakan masker.
Kepala Terminal Patria Tipe A Kota Blitar Verie Sugiharto mengatakan, kebijakan tidak menunjukkan hasil tes swab bagi pelaku perjalanan berlaku pada 8 Maret. Kebijakan itu berlaku pada pelaku perjalanan yang sudah vaksin Covid-19 satu dan dosis dua.
Verie memperkirakan, kebijakan baru itu akan berpengaruh ada okupansi penumpang bus. Peningkatan akan terlihat dalam beberapa hari ke depan. “Kalau hari ini belum terlihat karena baru berlaku. Kami perkirakan pasti meningkat,” tandasnya. (sub/c1/wen)