KALIDAWIR, Radar Tulungagung – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sejak tiga hari lalu mengakibatkan sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Marmer dipenuhi antrean. Hal ini membuat nelayan di Pantai Sine, Kecamatan Kalidawir ketar-ketir. Apabila BBM kapal mereka tak diisi rutin, bukan tidak mungkin aktivitas nelayan tersendat.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) cabang Tulungagung Jaiman mengatakan, sulitnya pencarian BBM subsidi solar tentu dapat mengakibatkan kegiatan tangkap ikan di Teluk Senemen jadi terhambat. Lantaran, pasokan BBM solar selama ini dilakukan melalui surat rujukan dari Koperasi Unit Desa (KUD) Kalidawir, Dinas Perikanan (Diskan), Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Popoh, dan pihak polsek daerah setempat.
“Itu pun surat rujukan hanya diperbolehkan untuk SPBU Kalidawir saja. Bila di SPBU tersebut sudah tidak ada solar lagi, kami tetap tidak boleh mengisi bahan bakar di SPBU lain,” katanya.
Pria yang kerap disapa Manjayeng oleh warga sekitar itu melanjutkan, bahan bakar untuk nelayan termasuk BBM subsidi di bawah 30 tonase kotor atau gross tonnage (GT).
“Jelas kapal kami di bawah angka tersebut, sudah pasti dapat. Namun, persyaratannya tetap rumit,” tuturnya. (zul/c1/din/dfs)