TULUNGAGUNG – Pakar Hukum dan Legal Drafter DPRD dan Pemda Dr. Dian Ferricha, S.H., M.H., memaknai Hari Kartini 2022 sebagai momen peringatan untuk meneruskan perjuangan Raden Adjeng Kartini di masa lalu. Yaitu agar perempuan selalu berusaha memperbaiki diri demi meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan.
“Perempuan yang dulu fungsinya cuma 3M (macak, mangan dan manak), dengan melalui perjuangan Kartini menunjukkan bahwa perempuan bisa jika berani mengubah dirinya untuk meningkatkan kualitas diri dengan pendidikan,” tutunya
Menurut Pakar Hukum asal Desa Kedungsoko, Kecamatan Tulungagung, Kartini merupakan icon tauladan pemberani dan perempuan pendobrak. Seperti bukunya Habis Gelap Terbitlah Terang (HGTT) yang berisi kumpulan surat-surat Kartini yang berisi tentang gagasan-gagasan tentang kemajuan bangsa pribumi Indonesia.
“Kartini mempunyai gagasan bagaimana seharusnya peran perempuan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Gagasan dari buku HGTT ini yang menjadi asal usul dari emansipasi wanita,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dian mengatakan untuk menjadi Kartini era sekarang harus pintar dalam menyikapi banyak hal, seperti berani mengubah pola pikir dari stereotip-stereotip yang merugikan perempuan. Dan hal itu juga harus didukung oleh dukungan orang sekitar yaitu keluarga.
“Adanya suport dari keluarga, saling menyeimbangi dan mengimbangi yang membuat saya jadi seperti ini, dan pemahaman mengenai kesetaraan gender tidak hanya sekadar teori namun juga bisa kita praktekkan,” katanya. (ain/and)