KABUPATEN BLITAR – Rangkaian rekrutmen dewan pengawas (Dewas) dan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Penataran sudah berakhir. Namun, tampaknya pengisian ini menyisakan persoalan. Indikasinya, beberapa orang dari pihak peserta rekrutmen mendatangi aparat penegak hukum di Bumi Penataran beberapa waktu lalu.
Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom mengakui bahwa beberapa waktu lalu pihaknya menerima tamu. Dia adalah salah seorang peserta rekrutmen pimpinan di perusahaan milik daerah tersebut. Namun, itu tidak untuk kepentingan laporan perihal rekrumen, kendati yang bersangkutan membawa setumpuk berkas. “Ya, kemarin kami ketemu (seorang peserta, Red). Bukan laporan, hanya sebatas konsultasi,” ujarnya.
Tidak hanya polisi, Korps Adhyaksa juga didatangi oleh peserta rekrutmen ini. Kasi Intel Kejari Blitar Widhu Sugiarta membenarkan hal tersebut. Namun, pihaknya juga belum bisa memberikan informasi detail maksud peserta rekrutmen ini datang ke kantor Kejari Blitar
Windhu hanya mengatakan, yang bersangkutan ingin bertemu Kepala Kejaksaan Negeri Blitar. Sayangnya, hal itu tidak bisa diwujudkan lantaran kajari sedang tidak berada di tempat. “Kebetulan Pak Kajari sedang tidak ada,”katanya.
Untuk diketahui, ada tujuh orang perserta yang lolos dalam seleksi administrasi Dewas dan Direktur PDAM Tirta Penataran. Namun, saat tahap terakhir yakni proses wawancara dengan bupati, tidak semua calon lolos tersebut diundang. Tepatnya hanya tiga orang dari calon dewan yang berkesempatan atau mengikuti tahapan tersebut.
Selanjutnya, pada pertengahan Desember lalu, pantia seleksi Dewas dan Direktur PDAM Tirta Penataran mengumumkan calon yang lolos atau memenuhi kriteria menjadi dewas ini. Dia adalah Elin Rohmaningsih yang mengantongi nilai akhir 7,65. Nilai itu tak jauh dari Tekad Sariadi yang memiliki nilai akhir 7,51. Nilai tersebut merupakan akumulasi dari hasil psikotes dan hasil tes wawancara.
Sebelumnya, Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar Sri Wahyuni mengatakan bhawa tidak ada peserta atau calon direktur yang lolos dalam uji komptensi dan kelayakan (UKK). Karena itu, tidak seorang pun dipanggil untuk menjalani tes akhir yakni wawancara dengan bupati.
Pihaknya juga mengaku, kemungkinan pemerintah daerah akan kembali melaksanakan rekrutmen untuk posisi Direktur PDAM Tirta Penataran ini tahun depan. “Pemerintah akan terus mencari sampai ketemu orang yang dinilai tepat dan mampu untuk menjadi direktur,” katanya. (hai/c1)