Tuesday, August 9, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Up To Date
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sportainment
    • Sport
    • Life Style
  • Sosok
  • Litera
    • Opini
    • Literasi
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Sosok
Tanto Gunawan dan Vivi Margono, Pasutri Kreatif Olah Clay Jadi  Toko Kelontong-Gerobak Angkringan

TELITI: Vivi Margono membuat sejumlah item untuk salah satu miniatur pesanan pelanggan. (MOCHAMMAD LUKI AZHAR/RADAR BLITAR)

Tanto Gunawan dan Vivi Margono, Pasutri Kreatif Olah Clay Jadi Toko Kelontong-Gerobak Angkringan

by Radar Blitar Jawa Pos
27 Jun 2022
in Sosok
0

KOTA BLITAR – Kreativitas setiap insan berbeda. Seolah terus berkembang setiap masa. Guna menghasilkan karya unik memuaskan mata, pasangan suami istri (pasutri) Tanto Gunawan dan Vivi Margono putar otak memenuhi keinginan konsumen. Lewat clay atau tanah liat, beragam mahakarya miniatur penuh estetika tercipta. Bentuknya mirip, menyerupai objek aslinya.

Ide cemerlang itu sudah digeluti Tanto dan Vivi sejak 2013 silam. Awalnya hanya hobi semata. Namun terus berkembang hingga miniatur berbahan baku clay ini diminati masyarakat. Untuk membuat kreasi mirip dengan aslinya, butuh ketelitian lebih, tak cepat puas, dan selalu memerhatikan detail bentuk objek. Ini dilakukan agar sama persis dengan harapan pelanggan.

Warga Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sukorejo itu mengaku, selain mengandalkan perfeksionis, proses pembuatan juga membutuhkan bahan baku berkualitas. Misalnya, impor clay dari Jepang. Menurut Tanto, clay asal Negeri Sakura itu lebih awet dan tak mudah rusak. Selain itu, indah saat dicampur warna sesuai selera.

“Ya perfeksionis dan detail, supaya hasilnya bagus, mirip seperti yang asli. Lalu, menyesuaikan dengan permintaan konsumen mau skala berapa,” ujarnya kemarin (24/6).

Langkah awal memulai produksi, dia dan istri harus membuat desain konsep terlebih dahulu. Ini berdasarkan objek asli pesanan pelanggan. Apabila permintaan menyerupai toko, maka dia membuat miniatur bangunan terlebih dahulu. Sementara sang istri berperan sebagai pemanis dengan menambah kesan keindahan. Misalnya, makanan di meja saji hingga obyek lainnya.

Pria berusia 35 tahun itu tak menampik bahwa pembuatan memang rumit. Namun sangat mengasyikkan. Sebab, mereka menganggap kegiatan ini sebagai hobi dan profesi yang berpotensi meraup keuntungan. Untuk itu, pasutri tersebut memanfaatkan media sosial (medsos) untuk menjadi sarana penjualan.

“Selain itu, ada pelanggan puas dan akhirnya pelanggan lain tahu kami dari mulut ke mulut. Ada yang permintaannya angkringan, miniatur kafe, dan jajanan tradisional,” imbuh pemilik akun Instagram reinvee.handmade itu.

Disinggung soal pesanan paling diminati, Vivi, istri Tanto itu tak bisa memastikan. Sebab, setiap palanggan yang pesan miniatur selalu beragam. Bentuk dan selera juga tak sama. Ini berbeda dengan pembeli yang statusnya kolektor. Selain bisa menentukan kebutuhan koleksi, kolektor juga kerap memesan miniatur dalam bentuk yang sama.

Dia menambahkan, pengerjaan paling rumit yakni pada tahap membuat detail bentuk objek. Misalnya, kaki kursi atau meja. Pasalnya, tak sedikit pelanggan yang meminta agar bagian penyangga itu dibuat lebih nyata dengan ukiran meliuk-liuk.

“Walaupun begitu, miniatur ini bisa disesuaikan dengan fungsinya. Bisa untuk hadiah pembukaan kafe, kado ulang tahun, ucapan, bahkan momen hari besar,” jelasnya.

Miniatur itu dijual seharga Rp 5 ribu hingga lebih dari Rp 8 juta. Menurut Vivi, harga itu bisa semakin tinggi lantaran menyesuaikan dengan tingkat kerumitan objek. Artinya, semakin rumit dan lama pengerjaannya, maka bujet akan semakin tinggi. Kini, pesanan dari Surabaya hingga Jakarta terus mengalir. Dia berharap miniatur bahan baku clay ini tidak hanya diterima masyarakat kota besar, tapi juga di Blitar Raya. Dengan demikian, perekonomian terus berputar.

“Omzet paling tinggi pernah Rp 20 juta. Nah, ke depannya, ingin kami gelar workshop supaya semakin banyak yang tertarik. Karena produksi di Blitar masih minim,” tandasnya. (mg2/c1/wen)

Tags: blitarblitar hari iniblitar updatekabupaten blitarkota blitarperistiwa blitarradar blitarradar penataranradar tulungagung
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Satpam Sekolahku Renggut Kegadisanku

Next Post

Obat Herbal untuk Sapi Semakin Dicari, Mengapa?

Related Posts

Berawal Iseng-Iseng Berhadiah, Irmadita Punya Usaha di Usia Muda

Berawal Iseng-Iseng Berhadiah, Irmadita Punya Usaha di Usia Muda

by SHOFI NAILUL FADILAH
09 Aug 2022
0
8

TULUNGAGUNG - Datangnya rezeki bisa tak terduga, bahkan bisa kapan...

Menarik, Begini Cara Wahyudi Aprilian Berikan Edukasi kepada Anak-anak agar Lebih Kreatif

by Radar Blitar Jawa Pos
09 Aug 2022
0
3

KOTA BLITAR - Banyak cara untuk menyampaikan materi bahan ajar kepada...

Miliki Nuansa Nostalgia, Danang Anjar Gandrungi Mobil Mini 4WD

Miliki Nuansa Nostalgia, Danang Anjar Gandrungi Mobil Mini 4WD

by SHOFI NAILUL FADILAH
09 Aug 2022
0
6

TULUNGAGUNG - Mobil mini four wheel drive (4WD) atau biasa...

Load More
Next Post
Tanto Gunawan dan Vivi Margono, Pasutri Kreatif Olah Clay Jadi  Toko Kelontong-Gerobak Angkringan

Obat Herbal untuk Sapi Semakin Dicari, Mengapa?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Ponpes Blitar Belum Vaksinasi, Tak Boleh Tatap Muka

Ponpes Blitar Belum Vaksinasi, Tak Boleh Tatap Muka

10 months ago
32
Insentif Ngadat, Ribuan Guru Honorer Tulungagung Ngaplo

Ex RS Covid-19, Rusumawa UIN Tulungagung Tak Layak Huni

10 months ago
133

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Up To Date
      • Peristiwa
      • Hukum dan Kriminal
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sportainment
      • Sport
      • Life Style
    • Sosok
    • Litera
      • Opini
      • Literasi

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital