KOTA BLITAR – Belum mengantongi poin di laga pembuka Porprov ke-VII Jawa Timur (Jatim) membuat langkah Askot PSSI Blitar cukup berat. Untuk itu, target menang di laga kedua saat melawan Askab PSSI Lamongan siang ini (20/6) adalah keharusan.
Pelatih tim porprov Askot PSSI Blitar, Novan Eka Prasetya mengaku, kekalahan 0-1 dari tuan rumah, Askab PSSI Lumajang pada Jumat (17/6) lalu cukup memukul mental anak anak Blitar. Sebab, sejak awal Askot Blitar diberi target untuk memetik poin penuh di partai pembuka. “Tujuan kita kan ingin dapat poin penuh di laga awal agar langkah selanjutnya cukup mudah,” katanya.
Maka, tak ada pilihan lain bagi para penggawa Askot Blitar selain tampil all out di matchday kedua grup A hari ini. Perlu diingat, tim Askot Blitar belum mengantongi satu pun poin. Sedangkan, tim ini hanya menyisakan dua laga terakhir di grup A. Yaitu, melawan Askab Lamongan hari ini dan melawan Askab Tuban di laga terakhir pada Kamis (23/6) besok.
Itu sebabnya, jika bermain dengan hasil imbang atau kalah di laga melawan Askab Lamongan hari ini, maka dapat dipastikan tim Askot Blitar harus mengubur mimpinya untuk berlaga ke fase berikutnya, alias tidak lolos dari fase penyisihan grup A. “Laga kedua pasti tidak akan mudah. Karena ada target harus menang. Jadi, ini bisa menambah tekanan bagi mental pemain saat bertanding,” ujarnya.
Bukan hanya soal target untuk menang. Tim ini masih punya soal lain di laga besok. Yakni, terkait absennya salah satu pemain andalan, Istiyono. Bek gaek itu dipastikan tak akan memperkuat tim Askot Blitar karena menerima hukuman kartu merah di laga perdana melawan Askab Lumajang. “Istiyono harus menepi. Sekarang kita masih cari opsi lain untuk mengisi posisi yang ditinggalkan,” ujar pelatih asli Kota Patria ini.
Meski merasa langkah timnya tak akan mudah di laga hari ini, Novan menegaskan, pihaknya sudah melakukan persiapan dalam jeda waktu dua hari selepas laga pembuka. Selain membahas strategi yang akan diturunkan, tim pelatih juga menggelar sesi sharing bagi para penggawa. Hal ini diharapkan dapat kembali mengatrol mental para pemain yang sempat jatuh.
“Kita lebih banyak ngobrol dan diskusi saja dalam dua hari ini. Saya lihat mereka sangat tertekan. Jadi, kita tetap gelar latihan ringan. Tapi, anak-anak diminta untuk lebih banyak memanfaatkan waktu untuk istirahat,” pungkasnya. (dit/ady)