TULUNGAGUNG – Setelah dinanti berhari-hari, vaksin PMK akhirnya tiba di Tulungagung pada Jumat (24/6) lalu. Dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Tulungagung melakukan pembagian slot vaksin, keesokan harinya dilakukan vaksin. Khususnya di Kecamatan Pagerwojo dan Sendang sebagai sentra susu sapi perah.
“Kami mendapatkan 40 ribu vaksin PMK, dulu saya sempat mengusulkan 25 ribu vaksin. Itu untuk sapi perah saja ya populasi mencapai 25 ribu ekor. Karena ini diberi lebih, sisanya kami akan kasih ke sapi potong,” Kepala Disnak Keswan Tulungagung, Mulyanto.
Untuk pemberian vaksin PMK tahap pertama ini dilakukan di dua desa terlebih dahulu. Yakni Desa Gambiran Kecamatan Pagerwojo dan Desa/Kecamatan Sendang. Karena dua desa itu memang populasi sapi perah banyak dan daerah terparah terpapar PMK.
Namun vaksin PMK ini tentu menyasar hewan sehat, sehingga daya tahan kuat meskipun di daerah rawan. Sedangkan hewan ternak yang kondisinya sakit tentunya harus diobati dulu, barulah bisa mendapat vaksinasi.
Pada pelaksanaan vaksinasi kemarin, terdapat sejumlah 35 tim vaksinator, 20 tim di antaranya vaksinasi di Desa Sendang. Sedangkan sisanya yakni, 15 tim melakukan vaksinasi di Desa Gambiran. Mereka menargetkan, satu tim vaksinator mampu melakukan vaksinasi 100 ekor per hari.
“Secara teknis, nanti setiap hewan ternak yang divaksin akan mendapatkan jatah tiga kali vaksin PMK yang akan diberikan setiap satu bulan sekali. Kami akan mengusulkan kembali vaksin ke provinsi, karena masih jauh dari populasi ternak di Tulungagung,” terangnya.
Saat ini Tulungagung hanya mendapatkan 40 ribu dosis saja atau hanya dapat 23,5 persennya saja, dari 170 ribu populasi sapi. Berarti masih ada sekitar 130 ribu ekor hewan ternak yang belum mendapatkan jatah vaksin PMK di Tulungagung. Sehingga vaksin yang ada kini belum bisa diberikan kepada seluruh hewan ternak.
Namun demikian, berdasarkan data perkembangan PMK di Tulungagung, kini total kasus suspek PMK di Tulungagung mencapai 1.066 kasus. 527 ekor ternak sudah dinyatakan sembuh, enam ekor dinyatakan mati dan 10 ekor dilakukan pemotongan paksa. Sisanya sekitar 523 ekor masih sakit dan sudah dilakukan pengobatan.
“Kasus PMK sudah menyebar hampir di seluruh kecamatan di Tulungagung. Maka dari itu penanganan secara cepat dan tepat harus dilakukan, serta vaksinasi juga harus secepatnya didistribusikan,” pungkasnya. (jar/din)