TULUNGAGUNG – Merintis usaha dengan tekad kuat, membuat Vivi Qiss hingga kini bisa bertahan. Meski modal kecil, tak membuat perempuan tersebut pantang putus asa. “Modal ketika itu dapat pinjaman dari saudara sekitar Rp 1 juta untuk mendirikan salon. Dengan begitu dimanfaatkan betul,” ungkap warga Desa Trenceng, Kecamatan Sumbergempol tersebut.
Hasil pinjaman tersebut dimanfaatkan untuk membeli berbagai peralatan, termasuk kaca, kursi, dan lain-lain. Tentu saat memulai usaha tahun 2007 setelah lulus SMK, membuat perasaannya mulai gundah. Alasan pertama, karena masih pemula di dunia usaha kecantikan. Bahkan, pernah tidak sesuai dengan permintaan dari konsumen. “Ya waktu itu di desa saya masih jarang ada salon, namun seiring berjalannya waktu, terus belajar dan banyak mendapatkan konsumen,” ungkap perempuan 35 tahun itu.
Dia sempat memiliki delapan karyawan untuk membantu usahanya. Namun, saat pandemi membuat usaha tersebut mengalami penurunan. Meski demikian, tetap bisa bertahan hingga kini. Sebab, selalu memberikan pelayanan ramah dan terbaik untuk setiap kepercayaan dari konsumen. Di samping usaha salon, kini merambah untuk skincare. “Karena perawatan kulit dan penampilan harus saling menunjang,” terangnya.
Dia mengatakan, ketertarikan di dunia kecantikan ini sejak kecil. Karena suka dandan. Di saat SMK pun masuk jurusan kecantikan dan sering meraih juara dalam berbagai lomba. Maka, dia memberanikan diri untuk terus menekuni dunia itu. Dia berharap untuk pemulihan ekonomi segera bisa terwujud. Dengan demikian, usaha di berbagai sektor kembali normal. (mg1/c1/din/dfs)