KOTA BLITAR – Kabut misteri temuan jasad bayi di Dusun Kalilegi, Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, masih tebal. Indikasinya, hingga kini tak diketahui asal-usul bayi malang tersebut. Polisi masih menelusuri pelaku di balik insiden yang menyita perhatian masyarakat itu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Blitar AKP Tika Pusvitasari mengatakan, jasad bayi kini masih dalam tahap otopsi. Karena itu, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematiannya. Namun, jika menilik lebam pada beberapa bagian tubuh bayi, diduga akibat cengkeraman.
“Diduga karena cengkeraman. Kalau sayatan tidak ada, hanya ada luka memar di pergelangan kaki dan sekitaran mulut,” ujarnya kemarin (27/7).
Terkait kemungkinan bayi dilempar dari atas jembatan ataupun hanya diletakkan di bebatuan sungai, wanita ramah itu tidak yakin. Namun, tidak dipungkiri bahwa akses menuju dasar sungai tersebut curam. Bisa jadi, bayi tersebut dibuang dari jembatan setinggi 10 meter itu.
Ditanya lebih detail hasil otopsi, Tika enggan banyak berkomentar. Sebab, hasil itu akan dikirim lebih dulu ke Polda Jatim guna proses pendalaman. Meski begitu, pencarian pelaku tindak pidana tersebut terus dilakukan. Karena itu, pihaknya tengah menurunkan unit resmob guna melacak keberadaan pelaku. Pencarian saksi juga diperluas. “Kami bersama resmob mencari pelaku yang diduga membuang, melakukan penyelidikan, dan memperluas pencarian saksi-saksi,” jelasnya.
Disinggung soal adanya mobil Carry dan motor Yamaha Jupiter yang berhenti di jembatan tersebut pada Senin (25/7) pukul 00.00-02.00, Tika mengaku bakal mendalami. Bisa jadi, kedua kendaraan itu bisa menjadi bukti petunjuk.
Kepala Dusun Kalilegi, Kecamatan Selorejo Muhaimin menyatakan tak mengetahui adanya dua kendaraan tersebut. Namun, lokasi tersebut kerap dijadikan pembuangan sampah. Selain itu, pada lingkup wilayahnya tak ada perempuan hamil tua. Karena itu, pihaknya memastikan bayi tersebut bukan berasal dari warga setempat.
“Yang jelas, sepertinya bukan dari dusun sini. Di lokasi itu juga tidak ada CCTV, mungkin kalau ada bisa jadi bukti,” ungkapnya.
Salah seorang warga setempat, Rokhim menjelaskan, pada Selasa (26/7) siang, tukang sayur keliling mengaku melihat adanya mobil dan motor mencurigakan. Dua kendaraan itu tampak berhenti di jembatan, Senin (25/7) pukul 00.00-02.00. “Itu berhenti 2 jam. Dia curiga, apakah ada kaitannya dengan peristiwa ini,” tandasnya.
Seperti diwartakan sebelumnya, temuan bayi itu terjadi pada Senin (25/7) sekitar pukul 12.00. Saat itu, Pardi, warga Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, melihat adanya kaki kecil tertutup bubble wrap hitam di bawah Jembatan Kalilegi, Kecamatan Selorejo. Setelah dibuka, ternyata jasad bayi. Pria 39 tahun itu kemudian segera melaporkan ke warga sekitar dan diteruskan ke Polres Blitar. (mg2/c1/wen)