KOTA BLITAR – Para orang tua yang memiliki buah hati balita harus lebih ekstra memperhatikan kesehatannya. Sebab, banyak temuan kasus Kesehatan yang mengancam. Salah satunya pneumonia.
Sejak awal tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar mendeteksi sebanyak 56 kasus Pneumonia. Yakni pada bayi berusia dibawah lima tahun (balita).
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Blitar, Trianang Prasetyawan tak menampik hal tersebut. Dari total jumlah itu, tak ada kasus meninggal dunia pada balita.
“Sejauh ini tidak ada (yang meninggal, Red). Semoga masyarakat sadar bahwa kebersihan anak itu adalah prioritas,” ujarnya, kemarin (28/2).
Data dinkes, Januari ada sekitar 56 kasus pneumonia pada balita. Jumlah itu tersebar di tiga kecamatan. Rinciannya, Sukorejo 15 kasus, Sananwetan 20 kasus, dan sisanya di Kecamatan Kepanjenkidul sebanyak 21 kasus. Jumlah itu bisa saja bertambah hingga beberapa bulan ke depan.
Biasanya, lanjut Trianang, pihaknya menerima banyak data terkait kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Ketakutan masyarakat akibat pandemi, lantas membuat angka kunjungan pemeriksaan ISPA menurun. Kendati begitu, dia mengimbau agar para orang tua tidak lalai melindungi anak dari bakteri di masa pandemi.
“Pnemonia bisa muncul karena dot kurang bersih. Saat makan, mungkin bakterinya masuk mulut akhirnya saluran pernapasan terinfeksi,” tambahnya.
Terkait gejala, pria ramah itu mengaku, terkadang Pneumonia ditandai dengan balita mengalami sesak napas. Standarnya, balita usia satu sampai empat tahun, bernapas sebanyak 24-40 kali per menit.
Masyarakat bisa juga melakukan deteksi dini menggunakan Oximeter untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah. Apabila saturasi berada di bawah 95, maka sudah masuk dalam kriteria Pneumonia. Lebih jelasnya, pasien harus pengecekan secara klinis untuk memastikan apakah asma atau Pneumonia.
“Kalau sudah terasa sulit napas, segera periksa. Karena itu bakteri. Bisa diobati dengan antibiotik yang sesuai dan selektif, terapi, ataupun minum obat untuk mengencerkan dahak,” jelasnya.
Tahun lalu, penderita Pneumonia pada balita di Kota Blitar tembus 257 kasus. Sedangkan untuk anak di atas lima tahun, terdeteksi sebanyak 1.366 kasus. Dinkes bakal berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk menekan angka Pneumonia pada balita. (mg2/wen)