BLITAR – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo berjanji tetap memberi pelayanan kepada mantan penerima bantuan iuran (PBI) Pemprov Jatim yang telah dilepas.
Syaratnya, ada surat keterangan dari desa atau kelurahan bahwa yang bersangkutan memang masuk kategori kurang mampu. Sebab, sebanyak 17 ribu PBI yang dilepas Pemrov Jatim memang rata-rata dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi.
Direktur RSUD Ngudi Waluyo, dr Endah Woro Utami mengatakan tidak pandang bulu dalam memberikan pelayanan kesehatan. Begitu juga terhadap warga kurang mampu yang sebelumnya menjadi peserta PBI Pemprov Jatim.
“Ya tetap bisa, yaitu dengan surat keterangan dari kelurahan atau desa setempat,” katanya, kepada Radartulungagung.co.id kemarin (4/1).
Menurut dia, warga kurang mampu atau yang sebelumnya menjadi peserta PBI provinsi bisa mengajukan keringanan pembiaayaan pelayanan kesehatan. Caranya, dengan mengajukan permohonan yang dilengkapi dengan surat keterangan dari kepala desa atau lurah setempat.
“Surat permohonan ini bisa dibuat oleh pasien sendiri atau keluarga yang bertanggung jawab atas pasien,” jelasnya.
Dia mengaku sudah menyiapkan tim untuk melakukan verifikasi data pasien, yang mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit pemerintah tersebut. Tim ini bekerja sama dengan pemerintah desa, kelurahan, dan bidan untuk memastikan data pasien tersebut. Dengan begitu, pelayanan kesehatan bisa diberikan seperti biasa.
Perempuan yang juga pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar ini menegaskan, rumah sakit milik daerah sudah barang pasti akan tetap memberikan pelayanan. Tak terkecuali di RSUD Srengat yang notabene tempat pelayanan kesehatan baru.
Rencananya, untuk pendanaan atau biaya pelayanan kesehatan bagi warga kurang mampu ini akan diambilkan dari corporate sosial responsibility (CSR) rumah sakit milik pemerintah tersebut.
“Kami berharap rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Blitar juga melakukan hal serupa, totalnya ada enam rumah sakit yang ada di kabupaten. Mudah-mudahan mereka juga mengikuti,” harapnya. (hai/c1/ady/dfs)