TULUNGAGUNG – Banyak membaca buku tentang tokoh yang menginspirasi membuat Dewi Anjar Prastika ketularan dengan semangat mereka. Ditambah dengan kesukaannya pada tantangan baru membuatnya sukses menjalankan usaha Dayscraft. Dipadukan dengan strategi marketing yang menyesuaikan masa kekinian, membuat perempuan yang tinggal di Kecamatan Bandung, ini semakin mantap dengan usaha yang dijalankan bersama suami ini.
Strategi promo ini dilakukannya salah satunya dengan rajin memfoto produk–produknya dijadikan sebagai foto katalog. Juka seperti dilakukan e-commerse yang membuat angka cantik di kalender untuk promo, baik melalui e-commerse maupun di tokonya.
Pilihan pada produk hijab ini dimulai saat dia pernah tinggal di Sidoarjo. Kebetulan tempat tinggalnya yang dekat dengan toko tekstil, membuatnya tertarik untuk mencoba membuat hijab. Dari pengalamannya sebagai reseller sebelumnya, Dewi, demikian dia akrab disapa, jadi tahu apa yang banyak disukai konsumen. “Oh ternyata kita bisa milih lo bahan-bahannya, saya mencoba mencari penjahit di sana, terus ketemu hijab segi empat pertama kali,“ ujar Dewi.
Akhirnya, berawal dengan modal Rp 300 ribu, ibu satu anak ini bersama suami mendirikan sebuah toko hijab bernama Dayscraf pada tahun 2021. Sedangkan untuk online shop-nya sudah ada sejak tahun 2020. “Pemberian nama Dayscraf memiliki arti (DA) singkatan dari nama saya Dewi Anjar, (A) nya itu Alfani, biar familiar didengar (Scarf) itu kan hijab. Harapannya akhirnya ikutnya ke (D) itu harian jadi hijab daily bisa dipakai sehari hari,” jelas Dewi.
Kini dia menjalankan usaha dibantu 3 orang karyawan. Dijual secara online, Dewi tidak mengalami banyak penurunan omzet di masa pandemic lalu. Dan justru mendapat banyak pesanan hampers bagi pasien isoman, yang di dalamnya selain makanan juga ditambah dengan hijab dan alat salat. Bagi Dewi selama terus kreatif, maka peluang pasar akan terus terbuka. “Segala sesuatu itu tidak ada yang mudah tapi tidak ada kata untuk menyerah,” pesannya. (ae1/din)