KABUPATEN BLITAR – Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) tingkat sekolah dasar (SD) bakal mulai digelar hari ini (23/5). Meskipun harus menggunakan kelas darurat, beberapa siswa kelas VI SDN Tegalasri 4, Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi, bakal tetap mengikuti proses ujian. Kelas yang digunakan sebelumnya adalah ruang perpustakaan.
Kepala SDN Tegalasri 4, Dwi Sudaryanti mengatakan, USBK bakal digelar pada 23-28 Mei menggunakan handphone atau laptop. Jika melihat kesiapan siswa menghadapi ujian, total ada 11 murid kelas VI itu sudah siap 100 persen. Sebalumnya juga tetap menggelar try out dan pendalaman materi, meski siswa harus mengungsi di musala.
“Alhamdulillah, meski kelasnya belum bisa digunakan, persiapan siswa sudah maksimal. Tempatnya di kelas darurat dan id card juga sudah kami siapkan,” katanya kepada Koran ini kemarin (22/5).
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, atap teras kelas I SDN Tegalasi 4 sebelumnya roboh lantaran diterjang hujan deras. Mengingat bangunan dan atap yang kondisinya mengkhawatirkan, pihak sekolah pun mensterilisasikan tiap ruang kelas.
Terkait beberapa bangunan sekolah yang belum bisa digunakan, jelas Dwi, pihaknya memastikan fokus siswa dalam mengerjakan USBK tidak akan terganggu. Dia juga berharap tidak ada pemadaman listrik. Sebab, siswa memanfaatkan jaringan wifi untuk mengakses soal ujian.
“Semoga tidak ada pemadaman listrik, karena wifi kan otomatis akan mati. Tapi, guru-guru sudah beli paket internet untuk tethering wifi,” tegasnya.
Untuk menjaga konsentrasi siswa, sekolah menunda rencana penurunan sisa-sisa kayu pada bagian atap kelas yang roboh hingga ujian tuntas. Apabila tetap dilakukan hari ini, sekolah khawatir aktivitas warga akan mengganggu fokus siswa.
“Semua siswa kelas VI ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Kami berharap nilainya memenuhi dan lulus, walaupun dalam keterbatasan tempat dan sarana prasarana,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blitar, Luhur Sejati melalui Kabid Pembinaan SD, Wiji Asrori mengatakan, untuk sementara ini pihaknya menginstruksikan sekolah untuk mengalihkan pembelajaran siswa ke ruangan yang lebih aman. Itu setelah pihaknya mengetahui tiga kelas lainnya juga sudah tidak layak.
“Kemarin waktu try out, mereka sudah menempati ruang perpustakaan. Suasananya juga kondusif. Semoga saat ujian juga tidak terkendala,” harapnya.
Sebelumnya, dindik rampung menghitung jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk rencana renovasi tiga atap kelas I, II, dan III, SDN Tegalasri 4 itu. Menurut Wiji, dana yang diperlukan sebesar Rp 500 juta dan rencananya memanfaatkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). (mg2/ady)