Trenggalek – Kondisi Kahla Anisa (KA), warga Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, yang tertembak senapan angin ketika bermain dengan kakaknya pada Jumat (30/12/2022) lalu, terus mengalami kemajuan yang positif. Kini bocah lima tahun tersebut menunjukkan respons ketika diajak berbincang.
Itu terjadi lantaran kondisinya terus membaik ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Dari situ, pada Kamis (26/1) lalu, dia sudah diperbolehkan pulang. Kondisinya membaik. Bahkan, balita tersebut bisa berpose ketika tahu jika ada kamera, hingga melambaikan tangan ketika diajak bercanda. “Syukurlah setelah pulang, perkembangan cukup baik. Ketika kami akan berpamitan, dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman,” ungkap Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin ketika menjenguk Kahla. Dia melanjutkan, kendati demikian proses pengobatan bagi Kahla harus terus dilakukan. Sebab, kendati sudah membaik, dia masih kesulitan untuk berbicara. Ketika diajak berbincang, Kahla hanya meresponsnya dengan lambaian tangan. Selain itu, respons motorik pada bagian tubuh sebelah kiri sepertinya masih kurang dan perlu dilatih lagi. “Kami optimistis, dengan respons yang baik juga semangat untuk sembuh tinggi, pastinya proses pemulihan bisa segera selesai,” katanya.
Untuk itu, bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Trenggalek, pemkab menyerahkan sisa donasi yang terkumpul yaitu Rp 39 juta. Jumlah tersebut merupakan sisa dana yang telah terkumpul sebesar Rp 138 juta. Sebab, sebelumnya sebesar Rp 99 juta telah diserahkan di RSSA Malang untuk biaya operasi. Sisa donasi tersebut nantinya bisa digunakan untuk pengobatan selanjutnya. Sebab, Kahla masih perlu beberapa kali kontrol untuk proses terapi agar bisa segera pulih. Diharapkan dengan kondisi yang terus membaik tersebut, proses kontrol tidak lagi dilakukan di Malang, tetapi bisa lebih dekat yaitu di RSUD dr Iskak Tulungagung atau RSUD dr Soedomo Trenggalek sesuai kebutuhan. “Mengingat masih menjalani perawatan, donasi bagi Adik Kahla masih belum kami tutup, mungkin ke depan bisa bertambah lagi,” jelas Ipin.
Seperti yang diberitakan, aksi penggalangan dana untuk membantu biaya pengobatan Kahla Anisa (KH), 5, warga Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, terus dilakukan. Hal itu lantaran keluarganya tidak mampu membayar biaya pengobatan yang diprediksi mencapai Rp 200 juta. Sebenarnya, keluarga dari KH, warga Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, tidak menyangka jika senapan yang disimpan diatas lemari tersebut akan membuahkan petaka. Hal itu terjadi lantaran senapan tersebut sudah lama tidak digunakan. Dengan kondisi tersebut, keluarga menyangka senapan tidak berisikan angin dan mortir di dalamnya telah dikeluarkan. Karena itu, setelah kejadian tersebut, keluarganya kaget dan sempat syok mau melakukan tindakan apa. (jaz/c1/rka)