Tulungagung-Kekurangan ketersediaan air baku, tiga pelanggan Perumda Air Minum Tirta Cahya Agung Cabang Gambiran kesulitan mendapatkan ketersediaan air. Berdasarkan perhitungan, jumlah ketersediaan air baku pada wilayah tersebut hanya sekitar 2 hingga 3 liter per detik, sedangkan kebutuhannya berkisar 10 liter per detik. Selain itu, faktor geografis juga memengaruhi ketiga pelanggan tersebut untuk menikmati air bersih.
Kepala Cabang Perumda Air Minum Tirta Cahya Agung Cabang Gambiran Kabupaten Tulungagung, Sukamto mengatakan, permasalahan aliran air pada Dusun Suweru, Desa Segawe, tersebut dipengaruhi oleh tata letak geografis.
Menurut dia, terdapat tiga pelanggan tidak dapat teraliri air lantaran kondisi geografis yang terletak pada ketinggian. “Di daerah bawah-bawah itu mengalir semua. Kebetulan yang tiga itu karena letaknya di ketinggian, jadi butuh tekanan cukup untuk mengalirinya,” jelasnya kemarin (20/1).
Diketahui, apabila pihaknya memaksakan untuk mengaliri tiga pelanggan tersebut, maka akan berimbas pada 150 pelanggan lainnya. Aliran air pada tiga pelanggan itu hanya dapat mengalir pada waktu-waktu tertentu. “Kalau katanya tidak mengalir selama dua bulan itu, ya tidak benar juga. Soalnya dilihat dari water meter saja ada perubahan, kalau tidak mengalir kan tetap nol water meternya,” ucapnya.
Berdasarkan survei di lapangan, water meter dari ketiga pelanggan tersebut berkisar di antara 10 hingga 15 meter kubik.
Dia menjelaskan, air di wilayah tersebut hanya dapat mengalir pada pukul 21.00 WIB. “Ya mengalirnya hanya di pukul 9 malam ke atas, karena menunggu beban jenuh atau ketika pelanggan lain tidak ada yang memakai aliran air. Nah, ketika itu air baru bisa terdorong ke atas di ketiga pelanggan,” paparnya.
Permasalahan aliran air hanya terdapat pada tiga pelanggan di Dusun Suweru. Diketahui, ketiga pelanggan tersebut telah putus rekening. Kemudian, sistem pengairan pada ketiga pelanggan tersebut akan dialiri setiap tiga hari sekali. Sebab, pelayanan pengaliran air di wilayah dataran juga terdapat giliran sekitar dua hari sekali. “Yang satu hari ke wilayah selatan dan yang satu hari ke wilayah utara. Baru setelah itu sampai ke tiga pelanggan itu,” ungkapnya.
Berdasarkan data, Perumda Air Minum Tirta Cahya Agung Cabang Gambiran ini melayani sekitar 550 pelanggan. Mayoritas dari pelanggan tersebut juga mengalami pengaliran air dengan sistem giliran. “Sistem perpipaan kita itu kan dibagi dua, yakni wilayah Penjor utara dan Penjor selatan. Kemudian untuk Dusun Suweru itu masuk wilayah Penjor utara,” ungkapnya.
Penyebab pengaliran air dengan sistem giliran pada cabang Gambiran ini dikarenakan kurangnya air baku. Menurutnya, berdasarkan perhitungan, seharusnya pengaliran air pada wilayah tersebut berkisar di angka 10 liter per detik. Namun, hingga kini ketersediaan air baku pada wilayah tersebut hanya sekitar 2 hingga 3 liter per detik. “Perbandingannya jauh. Maka untuk memaksimalkan, kita pakai sistem gilir itu. Kalau sama-sama kita alirkan itu, justru tidak mengalir karena air bakunya tidak mencukupi,” tutupnya. (mg2/c1/din)