Monday, May 23, 2022
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
  • Home
  • Index Berita
  • Berita Daerah
    • Tulungagung
    • Blitar
    • Trenggalek
  • Peristiwa
  • Hukum dan Kriminal
  • Sosok
  • Pendidikan
  • Life Style
  • Sport
No Result
View All Result
Radar Tulungagung | Semakin Dekat dengan Pembaca
Home Peristiwa
Kecamatan Kedungwaru Tertinggi Kasus Narkoba, 2 Bulan Ringkus 39 Tersangka

Tiga Warga Tulungagung Tewas Berurutan, Dikira Boneka hingga Truk Terguling

March 29, 2022
in Peristiwa
0

TULUNGAGUNG –  Petugas kepolisian Polres Tulungagung disibukkan dengan kejadian seseorang yang meninggal dunia secara beruntun kemarin (28/3). Dalam sehari kemarin terjadi tiga orang meninggal dunia dengan kejadian dan tempat berbeda.  Tiga kejadian itu di Kecamatan Sumbergempol, Kedungwaru, dan Rejotangan.

Musibah pertama dialami oleh Sumini warga Desa Tenggur Kecamatan Rejotangan yang ditemukan mengapung di kolam ikan di belakang rumahnya. Peristiwa ini terjadi pukul 07.00 WIB Samino pemilik kolam akan memberi makan ikan peliharaan. Namun saat di area kolam, dia dikagetkan sosok perempuan dengan posisi tubuh terlentang serta kepala menghadap ke timur kolam.

“Samino yang mengetahui pertama kali kejadian Sumini tenggelam, dia langsung meminta pertolongan kepada warga lain yakni Purnomo yang berada tidak jauh dari lokasi. Dua warga itu melaporkan ke Polres Rejotangan,” ujar Kapolsek Rejotangan AKP Hery Poerwanto.

Polsek langsung mendatangi lokasi kejadian yang telah ramai oleh warga sekitar. Mereka menunggu pihak unit inafis Polres Tulungagung untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut. Hasilnya, diduga Sumini terpeleset ketika melewati kolam ikan tersebut. Hingga akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi mengapung.

Saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Kepala Desa Tenggur Zaenal Fanani mengaku, awalnya warga yang mengetahui jenazah korban di kolam ikan mengira adalah boneka. Tapi setelah mengetahui ada sepasang sandal, warga menyadari bahwa itu merupakan tubuh seseorang.

Dia sempat meminta keterangan anak korban, jika dini hari korban masih berada di kamarnya.  Namun saat subuh ketika mau membangunkan korban sudah tidak ada di kamarnya. Akhirnya keluarga mencari korban hingga ditemukan mengapung di kolam ikan gurami.

“Saya memperkirakan korban tenggelam sejak tiga sampai dua jam sebelum ditemukan. Korban memiliki riwayat darah tinggi,” pungkasnya.

Setelah kejadian itu, pada pukul 09.00 WIB pihak medis RSUD dr Iskak bergegas di warung makan di Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, untuk mengevakuasi Sukadi yang tiba-tiba menghembuskan nafas terakhirnya. Padahal pria 73 tahun itu ke warung hendak sarapan.

Menurut pemilik warung yang bernama Banu, 65, bila korban datang ke warung sekitar 08.00 WIB. Saat itu korban langsung duduk dan memasan makanan. Namun belum sampai menyantap makanannya, korban tiba-tiba terjatuh tidak sadarkan diri. Banu langsung menghubungi RT setempat dan langsung melaporkan kepada Polsek Kedungwaru. Diketahui korban bukan berasal dari warga setempat.

“Korban berasal dari Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru. Saya tidak mengenalnya dan  hanya tahu korban bekerja sebagai sopir di dekat warung saya. Saya kaget tiba-tiba kakek itu tiba-tiba terjatuh setelah memesan makanan,” terang Banu.

Sementara itu, kerabat korban yang datang ke lokasi, Marsiyah mengungkapkan, bahwa akhir-akhir ini Sukadi memang mengeluh sesak nafas dan darah tinggi. Sebelumnya pernah diperiksa ke dokter, jika dia didiagnosa kena asam lambung. “Korban sehari-hari tinggal sendirian di rumah. Sehari-hari korban bekerja dari 07.30 hingga 14.00 WIB,” ungkapnya.

Petugas RT setempat melaporkan kejadian ini ke petugas Polsek Kedungwaru untuk melakukan olah kejadian. Sedangkan tim medis dari RSUD dr Iskak Tulungagung membawa jenazah korban ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kejadian terakhir dialami oleh Djarman, warga Desa Sambirobyong, Kecamatan Sumbergempol. Dia tewas usai bekerja mengangkut pasir di aliran sungai Brantas pukul 08.30 WIB. Namun Sebelum meninggal dunia, truk yang dikendarai sempat terguling dan korban sempat mengeluh jika dia merasa pusing hingga akhirnya tidak bernyawa.

“Musibah ini berawal saat Djarman dengan Kades Sambirobyong yakni Gus Munip dan dua rekannya sedang mengangkut pasir yang berlokasi di pinggir Sungai Brantas masuk Desa Sambirobyong. Rencananya pasir tersebut akan dibawa pulang kerumah korban,” ujar Kapolsek Sumbergempol AKP I Nengah Suteja.

Namun ketika truk telah terisi penuh oleh pasir, pria 70 tahun itu berencana untuk pulang dan menurunkan pasir di rumahnya. Memang Djarman sehari-hari bekerja sebagai pengangkut pasir di aliran Sungai Brantas. Ketika korban sedang diperjalanan hendak pulang tiba-tiba truk yang dikemudikannya tidak kuat menanjak. Tepatnya di tanjakan dekat pemakaman umum Desa Sambirobyong, lalu  truk yang dikemudikan Djarman berjalan mundur dan terguling di dekat tanjakan tersebut.

Syukurnya Djarman selamat dari tragedi tersebut, tidak berselang lama dia merasa jika dirinya pusing. Mendapati hal itu, kades setempat bersama kedua rekannya langsung membawa korban ke rumahnya untuk istirahat. Setelah itu korban diberi minum dan diminta untuk beristirahat sejenak. Namun tidak disangka, tiba-tiba korban justru tidak sadarkan diri saat sedang beristirahat.

“Anak korban dan kades yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkannya ke Polsek Sumbergempol sekitar pukul 09.30 WIB. Ketika diperiksa oleh unit Inafis tidak ada tanda-tanda kekerasan. Namun ada bekas luka di beberapa bagian tubuhnya yang diduga karena keluar dari truk yang terguling,” pungkasnya.(jar/din)

Tags: kabupaten tulungagungkota tulungagungperistiwa tulungagungradar mataramanradar tulungagungtulungagungtulungagung hari initulungagung update
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Disnakkan Kabupaten Blitar: Anjing Bukan untuk Konsumsi

Next Post

Cerita Aditya Gilang Pritama, jadi Komika saat Pandemi  

Related Posts

Semangat Kuliah dan Nyanyi, Begini Cara Alfi Bagi Waktu

Adu Banteng di Tikungan, Satu Tewas

by Radar Blitar Jawa Pos
23 May 2022
0
9

KABUPATEN BLITAR - Laka lantas terjadi di jalan umum Desa...

Pamit Ambil Mainan, Bocil 2 Tahun Tewas Mengambang di Kolam Ikan

by Editor RaTu
18 May 2022
0
445

TULUNGAGUNG – Pamit mengambil mainan di pekarangan, seorang bocah berinisial...

Ambil Saklar dan Kabel dari Pabrik Gangsar, Kasat Reskrim Polres Tulungagung: Sekitar Satu Bulan Baru DIketahui Penyebabnya

by Editor RaTu
18 May 2022
0
415

TULUNGAGUNG – Lima hari setelah si jago merah melalap tempat...

Load More
Next Post

Cerita Aditya Gilang Pritama, jadi Komika saat Pandemi  

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Atlet Annggar Geser Intensitas Latihan, Berlaku Pekan Depan

2 months ago
328

Bangkitkan Ekonomi, Dinkop dan UM Kota Blitar Gelar Bazar Ramadan

1 month ago
2.4k

Popular News

    Facebook Instagram Twitter Youtube

    Radar Tulungagung

    Jawa Pos Radar Tulungagung adalah media yang memiliki 4 wilayah edar yaitu Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar dan Trenggalek.

    Category

    Currently Playing

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Index Berita
    • Berita Daerah
      • Tulungagung
      • Blitar
      • Trenggalek
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Sosok
    • Pendidikan
    • Life Style
    • Sport

    © 2022 PT Tulungagung Intermedia Digital